Pengadaan Listrik, RI Butuh Modal Rp17,9 Kuadriliun hingga 2060
Mis Fransiska Dewi
23 January 2025 16:10

Bloomberg Technoz, Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan pemerintah membutuhkan investasi senilai US$1,1 triliun atau sekitar Rp17,9 kuadriliun untuk merealisasikan misi besar sektor listrik di dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) hinga 2060.
“Atau setara dengan US$30 miliar per tahun guna memenuhi kebutuhan pembangkit listrik sekitar US$1 triliun dan transmisi US$104 miliar,” kata Yuliot dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII DPR, Kamis (23/1/2025).
Yuliot memaparkan kebutuhan listrik per kapita diproyeksikan naik secara signifikan, khususnya pertumbuhan pada periode lima tahun pertama (2025—2029), dengan kenaikan rata-rata mencapai 6,9% per tahun.
Proyeksi kenaikan konsumsi listrik tersebut diselaraskan dengan target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% pada 2029.

“Untuk penambahan suplai listrik, disiapkan dengan mengoptimalkan pembangkit berbasis EBT [energi baru terbarukan],” kata dia.