Indonesia menargetkan melatih 500.000 individu setiap tahun hingga 2030, dengan fokus pada literasi digital dan keahlian AI. Total kebutuhan talenta digital mencapai 9 juta orang hingga akhir dekade ini.
3. Kolaborasi Regional dan Internasional
Dalam kerangka ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA), Indonesia mendorong integrasi digital di kawasan ASEAN, termasuk penerapan QRIS untuk pembayaran lintas negara. Perjanjian ini ditargetkan selesai pada 2025, dengan potensi dampak ekonomi sebesar US$700-US$800 miliar untuk Indonesia.

Dukungan manufaktur semikonduktur
Airlangga tak luput menekankan bahwa pentingnya ketersediaan bahan baku seperti silika untuk mendukung manufaktur semikonduktor. Selain itu, AI diharapkan menjadi katalis utama dalam berbagai sektor, termasuk manufaktur, kesehatan, dan pendidikan.
"Jadi, angka-angka ini menyoroti peran AI sebagai katalis inovasi, sebagai pendorong utama ketahanan Indonesia. Kita melihat bahwa pengembangan AI tidak berdiri sendiri Itu harus diikuti oleh pengembangan pusat data, dan pusat data juga bergantung pada pengembangan semikonduktor," jelas Airlangga.
Adapun secara global, teknologi kecerdasan buatan diproyeksikan menyumbang US$15,7 triliun pada 2030, dengan US$6,6 triliun berasal dari peningkatan produktivitas dan US$9,1 triliun dari konsumsi.
Dengan konsumsi sebagai salah satu pilar utama ekonomi Indonesia, pemanfaatan artificial intelligence menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Pajak e-commerce capai 25,35 triliun
Industri e-commerce yang menjadi fondasi ekonomi digital Indonesia tecermin dari realisasi penerimaan/pungutan pajak Ditjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dimana hingga tahun 2024 penerimaan dari pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang tercatat DJP atas e-commerce atau Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) mencatatkan angka tertinggi, sekitar Rp25,35 triliun sepanjang 2024.
DJP mencatat sepanjang 2024 telah meraih PPN dari 211 pelaku usaha PMSE, baik yang menjalankan usaha berbasis aplikasi, situs web, ataupun marketplace.
“Jumlah tersebut termasuk tiga belas penunjukan pemungut PPN PMSE, tiga pembetulan atau perubahan data pemungut PPN PMSE, dan satu pencabutan pemungut PPN PMSE pada bulan Desember,” terang DJP dalam keterangannya, Selasa (21/1/2025).
Penunjukan yang dimaksud DJP meliputi:
-
Pearson Education Limited,
-
Travian Games GmbH,
-
GetYourGuide Deutschland GmbH,
-
GW Solutions Ltd,
-
Servicios Comerciales Amazon Mexico,
-
S. de R.L. de C.V., 1Global Operations (Netherlands) BV,
-
Wargaming Group Limited,
-
StudeerSnel B.V.,
-
JustAnswer LLC, Trello Inc.,
-
RealtimeBoard Inc.,
-
Plugin Boutique Limited, dan
-
Kajabi LLC
Untuk pembetulan melibatkan tiga pihak, diantaranya; u PCCW Vuclip (Singapore) Pte. Ltd.; New York Times Digital LLC; dan LNRS Data Services Limited. Satu pencabutan pihak pemungut PPN PMSE adalah Hotels.com, L.P.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Dwi Astuti menegaskan 174 platform digital mencatatkan setor/pungut pajak senilai Rp731,4 miliar pada tahun 2020, kemudian 2021 senilai Rp3,9 triliun, 2022 Rp5,51 triliun, 20223 Rp6,76 triliun, 2024 Rp8,44 triliun
Kontribusi pungutan pajak lainnya disumbang oleh bisnis pembiayaan financial technology peer-to-peer lending (Fintech P2P Lending), sebesar Rp3,03 triliun.
Urutan ketiga DJP memperoleh Rp2,85 triliun dari transaksi pengadaan barang dan/atau jasa melalui Sistem Informasi Pengadaan Pemerintah (SIPP). Baru disusul dengan pajak atas transaksi kripto sepanjang periode lalu sekitar Rp1,09 triliun.
(wep)