Sebagian lagi yaitu yuan offshore berbalik melemah 0,30%, dolar Singapura juga melemah 0,25%, yuan Tiongkok 0,1% dan dolar Hong Kong 0,02%.
Hari ini, Kementerian Keuangan RI akan menggelar lelang rutin SUN, yang menjadi lelang SUN perdana setelah keputusan mengejutkan Bank Indonesia memangkas bunga acuan pada pekan lalu.
Lelang SUN akan berlangsung di tengah sentimen pasar yang potensial menguntungkan aset-aset emerging market, termasuk rupiah, saham serta surat utang domestik.
Di sisi lain, sinyal dari lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) pada Jumat pekan lalu, di mana tingkat bunga diskonto jatuh ke level terendah sejak Oktober, dan menjadi penurunan beruntun dalam tiga lelang terakhir, mungkin akan menaikkan lagi daya tarik surat utang negara.
Teknikal
Rupiah memiliki level resistance terdekat pada level Rp16.340/US$. Sedangkan level resistance potensial selanjutnya ada di Rp16.300/US$. Adapun level Rp16.250/US$ menjadi level paling optimis penguatan rupiah dalam tren jangka menengah, atau dalam sepekan, dengan time frame daily.
Bila terjadi pelemahan, rupiah memiliki level support psikologis pada level Rp16.400/US$. Apabila level ini berhasil tembus, maka mengkonfirmasi laju support selanjutnya pada level Rp16.410/US$ dan juga Rp16.450/US$ yang makin menjauhi MA-50 dan MA-100.
Trump diambil sumpah untuk jabatan sebagai Presiden AS ke-47 pada Senin siang waktu setempat. Segera setelah inaugurasinya, Trump menandatangani serangkaian perintah eksekutif, termasuk satu yang menyatakan keadaan darurat nasional di perbatasan AS-Meksiko.
Namun, khusus untuk kebijakan tarif impor, Trump memutuskan menunda pengumuman tarif khusus untuk China. Ia memerintahkan pemerintahannya untuk menangani praktik perdagangan tidak adil secara global, dan menyelidiki apakah Beijing telah mematuhi kesepakatan dagang yang ditandatangani selama masa jabatan pertamanya.
Langkah-langkah ini—yang dijelaskan dalam lembar fakta yang belum dipublikasikan—ditujukan untuk "membalikkan dampak destruktif dari kebijakan perdagangan globalis yang mengabaikan kepentingan Amerika," menurut salinan dokumen yang dilihat oleh Bloomberg News.
Dalam dokumen itu, disebutkan bahwa lembaga-lembaga federal utama akan diminta untuk menangani manipulasi mata uang oleh negara-negara lain.
“Fakta bahwa kita melihat tanda-tanda hubungan yang lebih bersahabat antara AS dan China, serta kemungkinan penerapan tarif yang lebih hati-hati, sangat baik untuk kawasan ini,” kata Kyle Rodda, analis senior di Capital.com di Melbourne.
(rui)

































