Logo Bloomberg Technoz

Yang jadi sisi menarik, Presiden Donald Trump tidak akan segera menerapkan kebijakan tarif bea masuk yang agresif. Sebagai catatan, Trump telah resmi kembali ke Gedung Putih setelah dilantik sebagai presiden malam tadi waktu Indonesia.

“Pelaku pasar menghembuskan nafas lega karena Trump tidak akan memulai pemerintahannya dengan kebijakan tarif yang agresif” ujar Valentin Marinov, Head of G10 FX Strategy di Credit Agricole CIB, seperti dikutip dari Bloomberg News.

“Fakta bahwa kita melihat tanda-tanda hubungan yang lebih bersahabat antara AS dan China, serta kemungkinan penerapan tarif yang lebih hati-hati, sangat baik untuk kawasan ini,” kata Kyle Rodda, analis senior di Capital.com di Melbourne.

Pada awal sesi, pembicaraan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping pada Jumat mulai meredakan ketegangan perdagangan antara kedua negara. Bloomberg News melaporkan pada Senin bahwa Trump tidak akan mengungkapkan tarif khusus untuk China pada hari pertama masa jabatannya, mengutip sumber yang mengetahui rencana tersebut.

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, Trump dan Xi Jinping mendiskusikan perdagangan, TikTok dan fentanyl, yang mungkin akan menentukan hubungan di masa-masa awal Pemerintahan baru di AS. Trump menggambarkan pembicaraan antara kedua pemimpin tersebut sebagai sangat baik.

“Apakah momentum positif di pasar saham ini dapat berlanjut bergantung pada seberapa cepat Trump akan mengimplementasikan kebijakannya mulai dari pemangkasan pajak pajak hingga tarif yang lebih tinggi dan kontrol imigrasi yang lebih ketat,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, penguatan dipicu oleh kabar bahwa Donald Trump belum akan menerapkan kebijakan tarif baru, khususnya untuk negara partner di hari-hari awal kepemimpinannya.

Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi MDKA, AKRA, SMGR, PNLF, dan JPFA.

Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, IHSG kembali rebound dan mulai menguji resistance 7.197.

“Resistance berikutnya jika 7.197 ditembus ada di 7.267,” mengutip paparan BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Selasa (21/1/2025).

Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, GJTL, dan PNLF.

(fad)

No more pages