Logo Bloomberg Technoz

Utang Menggunung BUMN Karya, Waskita Jadi Juara

Donald Banjarnahor
09 May 2023 11:15

Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero), Tbk, Destiawan Soewardjono. (Bloomberg Technoz/ Houtmand P Saragih)
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero), Tbk, Destiawan Soewardjono. (Bloomberg Technoz/ Houtmand P Saragih)

Bloomberg Technoz, Jakarta -  Sejumlah BUMN Karya di Indonesia masih bergelut dengan utang menggunung. Utang ini terus menjadi masalah seperti yang terjadi di PT Waskita Karya Tbk (WKST) yang harus memohon untuk menunda pembayaran bunga obligasi, namun sayangnya ditolak.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2023, Waskita Karya menjadi juara beban utang dan rasio utang yang luar biasa tinggi. Waskita mencatat total kewajiban mencapai Rp84,37 triliun di mana sebesar Rp21,23 triliun adalah kewajiban jangka pendek (current liabilities). 

Adapun ekuitas perusahaan tercatat Rp13,84 triliun. Itu menjadikan rasio utang terhadap ekuitas (DER) Waskita menjadi 609% atau 6 kali.  Arus kas WSKT tercatat Rp7,5 triliun pada akhir Maret 2023, turun 27,7% dibandingkan setahun sebelumnya yang tercatat Rp10,38 triliun.

Waskita yang pernah menjadi pasien PT Perusahaan Pengelola Aset pada 2010-2012, telah mengadakan rapat umum pemegang obligasi (RUPO) pada 3 Mei 2023 yang mengusulkan untuk memundurkan jadwal pembayaran bunga obligasi menjadi 6 Agustus 2023. Semula, bunga wajib dibayarkan pada 6 Mei 2023. Nilai pokok obligasi tersebut itu sendiri sebesar Rp135 miliar. Dalam RUP) pemegang obligasi yang hadir mewakili nilai obligasi Rp110 miliar.

Dari jumlah tersebut, hanya pemegang obligasi senilai Rp40 miliar yang setuju jadwal pembayaran bunga dimundurkan. Sedang sisa pemegang obligasi senilai Rp70 miliar tidak setuju dengan perubahan jadwal tersebut, seprti dijelaskan dalam keterangan resmi perusahaan, Kamis (4/5/2023).