Logo Bloomberg Technoz

“Memang saat ini Jokowi masih berpengaruh, tapi lambat laun jika tidak aktif di partai dan memiliki posisi penting, akan ditinggal oleh pendukung dan pengikutnya,” ujar dia.

Sejak dikeluarkan PDIP, setidaknya tiga partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju memberikan sinyal kepada Jokowi. Ketiganya adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional. Dua partai pertama merupakan partai besar dengan basis pendukung kuat.

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia dan sejumlah petinggi berulang kali menyampaikan partai tersebut terbuka bagi Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka. Bahkan, Partai Golkar sempat dikabarkan menyiapkan jabatan strategis bagi keduanya pada Munaslub Agustus lalu.

Akan tetapi, hingga pengajuan kepengurusan ke Kementerian Hukum, Bahlil tak memasukkan nama Jokowi atau pun Gibran. Jokowi pun mengklaim tak pernah berbicara soal potensi bergabung ke Partai Golkar.

"Komunikasi ada, tapi belum [soal gabung]," kata Jokowi.

Demikian pula dengan Partai Gerindra, Jokowi beberapa kali menampilkan kedekatan dengan petinggi partai tersebut. 

Jokowi menyambangi rumah Presiden Prabowo yang juga ketua umum Partai Gerindra, pekan lalu. Usai pertemuan, Prabowo mengatakan Partai Gerindra membuka tangan lebar kepada Jokowi untuk bergabung.

Akan tetapi, Jokowi justru menjawab normatif dengan mengatakan kedatangannya hanya kunjungan balasan dan sekadar kangen dengan sahabatnya tersebut.

"Karena kangen," kata Jokowi.

Tak hanya Prabowo, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani bahkan sampai datang ke rumah Jokowi di Solo, Jawa Tengah. Keduanya terlibat pembicaraan empat mata.

Namun, keduanya membantah turut membahas potensi Jokowi bergabung ke Partai Gerindra. Muzani pun berdalih hanya menyampaikan undangan langsung agar Jokowi hadir di Kongres Partai Gerindra pada Februari 2024.

(azr/frg)

No more pages