Logo Bloomberg Technoz

Preeti Soni - Bloomberg News

Bloomberg, Pertumbuhan Produk domestik bruto (PDB) India tercatat paling lambat dalam hampir dua tahun terakhir. Ini meredam prospek pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia yang prediksi bisa terjadi pada negara ini,  dan situasi ini menambah kesulitan Perdana Menteri Narendra Modi untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi populasi muda di negara ini.

Ekonomi India hanya tumbuh 5,4% pada kuartal III-2024 secara tahunan, berdasakan pengumuman yang disampaikan Kementerian Statistik, Jumat (29/11/2024). Raihan tersebut merupakan angka terburuk sejak kuartal keempat 2022 dan lebih rendah dari proyeksi bank sentral sebesar 7% untuk periode tersebut.

Merosotnya laba perusahaan, penurunan upah dan inflasi telah melukai laju ekonomi yang sangat cepat dalam beberapa bulan terakhir, dan memberikan tekanan pada Bank Sentral atau Reserve Bank of India untuk melonggarkan kebijakan moneter. Bank sentral telah mempertahankan suku bunga tidak berubah selama hampir dua tahun sekarang, tetapi akan lebih sulit untuk mempertahankan posisinya karena desakan untuk pelonggaran semakin keras.

Para menteri terkemuka di pemerintahan Modi baru-baru ini menyatakan bahwa biaya pinjaman yang tinggi merugikan perekonomian, namun Gubernur Shaktikanta Das telah menegaskan bahwa penurunan suku bunga pada tahap ini akan “sangat berisiko” karena adanya risiko inflasi.

Beberapa ekonom telah mulai menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB mereka untuk tahun ini hingga Maret 2025, dengan bank investasi seperti Goldman Sachs Group Inc. memprediksi ekspansi sebesar 6,4%. RBI tetap lebih bullish, tetap berpegang pada perkiraan pertumbuhan 7,2%.

Pertumbuhan yang lemah akan menyulitkan India untuk mendapatkan keuntungan dari dividen demografisnya. Pengangguran, terutama di kalangan anak muda, muncul sebagai perhatian utama bagi para pemilih dalam pemilihan umum India tahun ini, yang berkontribusi pada penampilan Modi yang lebih buruk dari yang diperkirakan di jajak pendapat.

(bbn)

No more pages