Logo Bloomberg Technoz

Ancaman Resesi 2023

Jurus Pengelolaan Keuangan Penting Hadapi Ancaman Resesi

Ruisa Khoiriyah
10 January 2023 14:51

Olam Agri (Nicky Loh: Bloomberg)
Olam Agri (Nicky Loh: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dalam beberapa kesempatan, Presiden RI Joko Widodo mengungkap risiko-risiko dan tantangan ekonomi tahun 2023 ini. Perekonomian tahun 2023 diprediksi akan menghadapi masa lebih gelap daripada tahun 2024. Peringatan dari Jokowi ini tidak jauh berbeda dengan laporan-laporan dari lembaga riset dan konsultan global. 

World Economic Forum dalam laporan bertajuk Chief Economist Outlook yang dirilis beberapa waktu lalu menggarisbawahi beberapa risiko ekonomi tahun 2023. Beberapa yang menjadi garis bawah adalah, kondisi perekonomian Eropa dan China yang menjadi titik lemah pertumbuhan ekonomi global tahun 2023. Sebanyak 9 dari 10 responden yang disurvei oleh WEF memprediksi pertumbuhan kawasan dan negara itu akan menjadi lemah dan sangat lemah tahun ini. Pendapatan riil masyarakat juga diperkirakan terus tertekan akibat laju inflasi yang makin menggila.

Dalam konteks Indonesia, tekanan inflasi pada tahun 2023 memang diperkirakan akan sedikit melandai dibandingkan tahun sebelumnya yang terungkit kenaikan harga BBM. Sepanjang tahun 2022, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi indeks harga konsumsi (IHK) mencapai 5,51%. Adapun inflasi inti, menurut catatan Bank Indonesia (BI), berada di angka 3,36%. World Bank atau Bank Dunia memprediksi, inflasi Indonesia tahun 2023 akan berada di angka 4,5%.

Di tengah kondisi perekonomian yang diprediksi semakin suram tahun ini, bagaimana pengelolaan keuangan dan investasi yang tepat?

Benahi dasar dulu

Bila diibaratkan badai, maka penting bagi setiap pelayar untuk memastikan dulu kapal yang hendak digunakan untuk berlayar dalam kondisi aman dan tidak pincang. Dalam konteks pengelolaan keuangan, menghadapi risiko resesi perekonomian, hal terpenting yang perlu Anda pastikan adalah kesehatan keuangan. Tanpa keuangan yang sehat, akan sulit bagi Anda untuk berakselerasi dan bertahan di tengah tekanan perekonomian yang makin besar tahun ini.

  1. Dana darurat