Bloomberg Technoz, Jakarta - Sesuai prediksi, rupiah dibuka melemah hari ini ke level Rp15.205/US$ dan selanjutnya semakin tertekan ke kisaran Rp15.220/US$ pada pukul 09:08 WIB.
Pelemahan rupiah tak lain karena tertekan sentimen global yang tengah banyak merugikan pasar emerging market. Ketegangan di Timur Tengah pasca serangan balasan Iran ke Israel tadi malam membuat para pelaku pasar beramai-ramai keluar dari aset berisiko dan merapat ke aset safe haven seperti emas atau dolar AS.
Indeks dolar AS pagi ini masih stabil di 101,18 setelah tadi malam ditutup menguat. Penguatan dolar AS akhirnya melindas mata uang yang menjadi lawannya, termasuk mata uang emerging market Asia.
Rupiah melemah tak sendirian. Pagi ini, won Korea memimpin pelemahan dengan penurunan 0,39%, disusul yen 0,26%, lalu ringgit 0,14% baru kemudian rupiah 0,12% dan peso 0,04%.
Sedangkan mata uang Asia yang masih sedikit menguat adalah yuan offshore naik tipis 0,2%, baht 0,2%, sedang dolar Singapura dan dolar Hong Kong stagnan.
Sentimen eksternal sedang kurang berpihak menyusul data lowongan pekerjaan di AS yang dilaporkan mencatat angka lebih tinggi melampaui perkiraan pasar. Data itu makin mengikis ekspektasi pasar tentang besar pengguntingan bunga acuan Federal Reserve, bank sentral AS, tahun ini.
Peningkatan ketegangan di Timur Tengah makin memperburuk sentimen di pasar. Para pelaku pasar mengurangi eksposur di aset-aset yang lebih berisiko. Selain data lowongan pekerjaan AS, rilis data ISM AS juga diumumkan turun dalam jumlah terbesar sejak Mei 2023.
Yield surat utang AS merangkak naik lagi sehingga mempersempit selisih imbal hasil dengan Indonesia membuatnya jadi kurang menarik. Ada potensi tekanan jual akan dialami surat utang negara di pasar domestik hari ini. Sedangkan indeks saham diperkirakan akan ikut tertekan sentimen global dan regional. Keduanya akan menjadi faktor penekan pelemahan rupiah lebih dalam.
Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melanjutkan tren pelemahan hari ini dengan target koreksi menuju area Rp15.250/US$ yang merupakan support terdekat sebelum break support psikologis dengan target pelemahan akan tertahan di Rp15.280/US$-Rp15.300/US$.
Apabila kembali break support tersebut, berpotensi melemah lanjutan dengan menuju level Rp15.350/US$ sebagai support terkuatnya.
Jika nilai rupiah terjadi penguatan, resistance menarik dicermati pada level Rp15.170/US$ dan selanjutnya Rp15.140/US$. Adapun dalam tren jangka menengah (Mid-term) rupiah masih ada potensi penguatan lanjutan ke level Rp15.100/US$.
(rui)