Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Utama PT PP Tbk (PTPP) Novel Arsyad mengungkapkan, hingga saat ini perkembangan rencana penggabungan atau merger PTPP dengan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencapai 40%.

“Kalau menurut saya sekitaran antara 30%-40%,” kata Novel saat ditemui usai peresmian Mandiri Digital Tower, Rabu (18/9/2024).

Novel menyebut, baik PTPP maupun WIKA saat ini tengah intens mengevaluasi seluruh aspek internal perusahaan hingga penyehatan perusahaan.

“Jadi kesehatan dari perusahaan, dari semua lini rasio-rasio keuangan yang ada, kita pastikan dulu semuanya dan lapor intens ke Kementerian PUPR,” ujar Novel.

Novel memastikan, merger PTPP dan WIKA akan terjadi setelah merger antara PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dengan PT Hutama Karya (HK). 

Menurut Novel, merger PTPP dan WIKA juga tidak akan terjadi di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang akan berakhir pada 20 Oktober mendatang. “Karena tidak mungkin dalam waktu singkat. Mungkin [di Pemerintahan Prabowo],” sebut dia.

Dalam kesempatan yang sama Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pihaknya masih menunggu konsolidasi BUMN Karya yang saat ini tengah dalam pembahasan oleh Kementerian PUPR.

“Kami tetap menunggu konsolidasi [BUMN] karya yang sedang ada di meja Menteri PUPR,” ujarnya.

Erick mengaku, merger BUMN memang tidak akan selesai di masa pemerintahan yang tersisa 32 hari lagi. Merger BUMN konstruksi tersebut merupakan salah satu dari empat proyek strategi perusahaan BUMN yang tak dapat direalisasikan hingga Oktober 2024.

”Karya kan nunggu surat [dari Menteri PUPR], tapi kalau suratnya turun pun nggak keburu,” imbuh Erick.

Adapun merger BUMN Karya menyasar pada tujuh perusahaan, yakni PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Pembangunan Perumahan  Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Hutama Karya, PT Brantas Abipraya, dan PT Nindya Karya.

(mfd/dhf)

No more pages