Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah mengakhiri pekan perdagangan dengan gemilang, didukung kabar baik lonjakan posisi cadangan devisa Agustus ke level tertinggi dalam 25 tahun terakhir.
Rupiah spot ditutup menguat 0,21% ke level Rp15.365/US$. Level tersebut mencerminkan juga capaian penguatan mingguan 0,58%, dan kenaikan nilai sejak kuartal III-2024 sebesar 6,2% quarter-to-date.
Selain karena arus masuk modal asing yang masih deras ke pasar domestik, baik ke pasar saham dan surat utang, terpicu oleh sentimen pemangkasan bunga Federal Reserve, rupiah hari ini juga terangkat oleh rilis data cadangan devisa Agustus.
Bank Indonesia melaporkan, posisi cadev sampai akhir Agustus lalu mencapai US$150,2 miliar, naik US$4,82 miliar dibanding akhir Juli dan menjadi level cadangan devisa tertinggi dalam catatan yang dikumpulkan sejak 1998 silam.
Kenaikan posisi cadev itu jelas semakin memberikan bekal bagi rupiah ke depan menghadapi volatilitas pasar yang mungkin akan makin tajam, seiring makin dekatnya 'gong' penurunan bunga The Fed dimulai.
Bank Indonesia menjelaskan, kenaikan cadev pada Agustus adalah karena kenaikan penerimaan pajak dan pendapatan jasa, ekspor migas serta penarikan utang luar negeri pemerintah.
Nilai cadev yang makin gemuk akan memberi kepercayaan makin besar bagi Perry Warjiyo dan kolega untuk memulai siklus penurunan bunga acuan yang diprediksi akan dimulai pada kuartal IV tahun ini.
Beberapa ekonom bahkan menilai, BI mungkin akan berani mendahului langkah The Fed dengan memangkas bunga acuan pada RDG dua pekan lagi. Sebagai informasi, hasil RDG bulan ini hanya akan berjarak kurang dari 24 jam dengan hasil FOMC The Fed di mana BI akan lebih dulu mengumumkan keputusan policy rate.
Momentum sentimen di seputar ekspektasi penurunan bunga The Fed sejauh ini telah menjadi 'bahan bakar' utama banjir modal asing ke pasar domestik.
Berdasarkan data otoritas terkait yang dikompilasi oleh Bloomberg, selama Agustus, asing memborong surat utang senilai Rp38,7 triliun, nilai belanja bulanan terbesar sejak Januari 2023 silam.
Sementara itu, ke pasar saham, asing belanja senilai Rp11,2 triliun sepanjang bulan lalu, yang terbesar setidaknya dalam lima tahun terakhir.
Sore ini, indeks saham masih melanjutkan reli dengan IHSG ditutup all time high baru di 7.721,84. Sedangkan di pasar surat utang, reli harga terlihat di sebagian besar tenor surat berharga negara. SBN-10Y sore ini makin rendah di level 6,615%, tenor 5Y di 6,509% dan tenor 2Y ada di 6,535%.
(rui)