Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkali-kali mencetak rekor tertinggi dalam sejarah atau all time high (ATH). Namun, analis mengingatkan tetap ada risiko di balik rekor ini.

Analis Algo Research Alvin Baramuli mewanti-wanti risiko di balik bullish IHSG. Alasannya, aliran dana asing, terutama ke bursa saham, belakangan memang kembali masuk. Namun, aliran ini belum sekuat kuartal IV-2023 hingga kuartal I-2024, selama narasi pivot The Fed. 

Bahkan, rilis data makro yang lebih baik dari perkiraan pun belum cukup mengalirkan dana asing lebih deras. "Ini mengindikasikan bahwa sentimen bullish kemungkinan sudah diperhitungkan," ujar Alvin, dikutip Minggu (1/9/2024).

Selain itu, ketika The Fed dan Bank Indonesia memutuskan untuk memangkas suku bunga, penerima manfaat utama adalah pasar obligasi terlebih dahulu mengingat adanya selisih imbal hasil obligasi.

Dalam jangka menengah, perusahaan lokal, terutama BUMN, kemungkinan akan memprioritaskan obligasi untuk memanfaatkan pinjaman pemerintah yang lebih tinggi pada tahun 2024-2029, seperti yang terlihat dari anggaran 2025 baru-baru ini.

"Diperlukan bukti pertumbuhan ekonomi yang signifikan untuk melihat aliran dana asing yang berkelanjutan dan bullish secara langsung. Tetapi ini tampaknya masih belum bisa terlihat hingga pemerintahan Prabowo resmi berjalan, kecuali jika ada pelemahan global yang besar."

Rekor ATH baru IHSG terjadi pada perdagangan Sesi I di Kamis (29/8/2024). Indeks lompat 0,60% ke level 7.704,59.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia menunjukkan nilai perdagangan mencapai Rp6,87 triliun dari sejumlah 10,22 miliar saham yang berhasil diperjualbelikan. Sementara kurs Rupiah menguat 0,06% ke level Rp15.412/US$ pada pukul 12.50 WIB.

Sejumlah sektoral saham menjadi pendukung utama penguatan IHSG pada Sesi I hingga cetak rekor ATH. Saham-saham energi, saham infrastruktur, dan saham konsumen non primer mencatatkan kenaikan paling tinggi, dengan masing-masing melesat 1,58%, 0,62% dan 0,47%.

(red)

No more pages