Logo Bloomberg Technoz

CPO Diramal Menguat Tipis Akhir 2024, tetapi Berisiko Tinggi

Wike Dita Herlinda
21 August 2024 09:10

Palm fruits in Johor, Malaysia./Bloomberg-Aparna Nori
Palm fruits in Johor, Malaysia./Bloomberg-Aparna Nori

Bloomberg Technoz, Jakarta - Setelah terus mengalami fase bearish dalam beberapa pekan terakhir, harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) diproyeksi mengalami penguatan tipis menjelang akhir 2024 hingga memasuki 2025.

Dalam kaitan itu, BMI —lengan riset Fitch Solutions, bagian dari Fitch Ratings — mengestimasikan rerata harga CPO di Bursa Malaysia pada 2024 mencapai MYR3.850/ton, naik tipis 2,67% dari proyeksi sebelumnya di MYR3.750/ton.

“Sejak edisi sebelumnya dari perkiraan harga minyak sawit triwulanan kami, yang diterbitkan pada Mei 2024, harga rata-rata pada 2024 telah sedikit menurun, dari MYR3.973/ton pada 14 Mei menjadi MYR3.952/ton pada 9 Agustus, tetapi tidak sampai pada tingkat yang kami antisipasi. Untuk itu, kami melakukan revisi ke atas terhadap perkiraan harga kami,” papar tim riset BMI dalam laporannya, Rabu (21/8/2024).

Proyeksi harga CPO./dok. BMI

CPO telah naik 0,70% secara year to date (ytd) hingga 9 Agustus ketika harga menutup sesi perdagangan di MYR3.74/ton, atau 0,64% lebih rendah dari levelnya 12 bulan sebelumnya.

Pada 5 Agustus, harga CPO anjlok 3,32%, yang menandakan kerugian terbesar kedua dalam satu sesi pada 2024, menyusul penurunan 3,80% pada 4 Juni. Harga turun lebih lanjut sebesar 2,17% pada 6 Agustus, yang mengakibatkan akumulasi kerugian sejak akhir Juli menjadi 5,19%.

Bloomberg Billionaires Index Indonesia