Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) turun pada perdagangan hari ini. Koreksi yang searah dengan harga emas dunia.
Pada Kamis (15/8/2024), emas Antam dibanderol Rp 1.414.000/gram. Turun Rp 5.000 dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara harga pembelian kembali (buyback) oleh Antam ada di Rp 1.260.000/gram. Berkurang Rp 8.000 dari posisi kemarin.
Dinamika harga emas dunia mewarnai pergerakan harga emas Antam. Kemarin, harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.449,4/troy ons. Turun 0,6% dari hari sebelumnya.
Rilis data inflasi di Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen negatif pagi harga emas. Malam tadi waktu Indonesia, US Labor Statistics mengumumkan inflasi Negeri Adikuasa pada Juli tercatat 0,2% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Ini menjadi catatan tertinggi dalam 3 bulan terakhir.
Sementara laju inflasi inti ada di 0,2% mtm pada Juni. Lebih tinggi dibandingkan Juni yang sebesar 0,1% mtm.
Namun secara tahunan (year-on-year/yoy), laju inflasi umum dan inti kompak melambat. Inflasi umum melambat dari 3% yoy menjadi 2,9% yoy. Adapun inflasi inti melambat dari 3,3% menjadi 3,2%.
Data ini membuat pelaku pasar tetap meyakini bahwa bank sentral Federal Reserve akan tetap menurunkan suku bunga acuan pada rapat September. Akan tetapi, sepertinya Federal Funds Rate hanya akan dipangkas 25 basis poin (bps), bukan 50 bps.
Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan suku bunga acuan sebanyak 25 bps ke 5-5,25% bulan depan adalah 64%. Sedangkan probabilitas pengguntingan 50 bps adalah 36%.
“Saat ini ekspektasi bergeser menuju 25 bps. Ini akan meredam momentum kenaikan harga emas,” ujar Phillip Streible, Chief Market Strategist di Blue Line Futures, seperti diberitakan Bloomberg News.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
(aji)