Bloomberg Technoz, Jakarta - Penderita Sindrom polikistik ovarium atau Polycystic ovary syndrome (PCOS) harus waspada. Karena jika terus dibiarkan bisa mempicu timbulnya beberapa penyakit berbahaya.
Hal tersebut diungkap dokter spesialis kandungan, Dr. dr Aan Anantasika, SpOG, Subsp. F.E.R saat melakukan live di Instagram Kemenkes RI.
Pada dasarnya pengobatan atau terapi yang dilakukan dokter adalah untuk mencegah efek buruk jangka panjang dari PCOS ke tubuh wanita. Yakni sederet penyakit yang bisa mengintai bila dibiarkan tanpa diobati.
"Efek buruk jangka pendek pada badan, adalah anemi kemudian efek buruk jangka panjang kardiovaskuler, stroke, serangan jantung, kencing manis tipe 2, kanker payudara, ini kalau dibiarkan," kata Dokter Aan.
"Oleh karena itu terapi hanya menimilisir. Untuk mencegahnya wanita perlu melakukan diet dan olahraga setidaknya 150 menit dengan waktu 5 hari dalam seminggu sehingga terhindar obesitas," tambahnya.
Terapi pada pasien pengidap PCOS bisa menggunakan Pil KB kombinasi
dr Aan juga mengatakan terapi menggunakan pil kb kombinasi aman digunakan untuk pasien PCOS. Baik wanita yang masih berumur remaja, wanita dewasa belum menikah dan yang sudah menikah, tapi kesulitan ingin hamil.
Efek dari penggunaan pil kb kombinasi bisa mengurangi gejala seperti jerawat pada remaja yang tidak tampil percaya diri, atau tumbuh bulu pada area sekitar tubuh. Kemudian siklus haid yang tidak teratur bisa menjadi teratur.
"Biasanya kalau menggunakan pil kb untuk kasus yang utama jerawat terapi obatnya 3-6 bulan, namun pada kasus berbulu pada tubuh bisa memerlukan waktu 1-2 tahun," tandasnya.
(dec/spt)