Logo Bloomberg Technoz

LPMUI-Kadin Sebut Industri Properti Kurangi Kemiskinan 7,8%

Wike Dita Herlinda
12 April 2023 13:33

Ilustrasi Pasar Properti dan Perumahan (Dok Bloomberg)
Ilustrasi Pasar Properti dan Perumahan (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Industri properti, real estat dan konstruksi bangunan diperkirakan sanggup menekan tingkat kemiskinan di Indonesia hingga 7,83% pada 2022, sejalan dengan tingginya serapan tenaga kerja dan kontribusi sektor tersebut terhadap produk domestik bruto (PDB).  

Berdasarkan hasil riset LPEM FEB UI, tingkat kemiskinan di Indonesia tercatat sebesar 9,54% pada 2022. Jika peran sektor properti, real estat, dan konstruksi bangunan dihilangkan; tingkat kemiskinan diprediksi mencapai 17,37%.

“Selisih antara keduanya sebesar 7,83% disinyalir menjadi kontribusi sektor tersebut dalam mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia,” papar Kepala Kelompok Kajian Ilmu Regional dan Kebijakan Energi LPEM FEB UI Uka Wikarya, dalam diseminasi hasil riset tersebut, seperti dikutip Rabu (12/4/2023).

Menurutnya, properti, real estat, dan konstruksi bangunan merupakan kelompok industri strategis dalam perekonomian nasional. Sayangnya, peran mereka belum mendapatkan perhatian optimal akibat keterbatasan dalam proses asesmen atas kontribusinya terhadap perekonomian nasional.

Data real estate (Dok Bloomberg)

Menyitir hasil riset yang sama, omzet ketiga sektor tersebut diperkirakan menembus Rp2.720–Rp3.319 triliun pada periode 2018-2022. Nilai tersebut memberikan efek limpahan secara nasional dengan akumulasi nilai output mencapai Rp 4.740–Rp 5.788 triliun per tahun.