Logo Bloomberg Technoz

Angka yang relatif kecil dari pendatang kaya raya China ini menjadi topik hangat dan bisa menjadi awal perselisihan sosial. Di sisi lain para anggota parlemen telah meminta pemerintah menjawab isu ini. 

Ten Square di Singapura, Senin (3/4/2023. (Edwin Koo/Bloomberg)

Ketika program pembebasan pajak diubah untuk menarik pembentukan perusahaan swasta yang bisa mengelola kekayaan keluarga (family office), salah satu tujuannya adalah dana segar akan meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja baru.  Namun, yang terjadi adalah kenaikan harga, mulai dari apartemen mewah hingga mobil. 

Memang jumlah dana segar yang masuk dan aset family office di perbankan Singapura bertambah. Tetapi pengelola keuangan mengatakan hanya sedikit dana tunai itu yang diinvestasikan di hedge funds atau perusahaan ekuitas swasta yang bisa menghasilkan pemasukan besar agar tercipta banyak lapangan kerja baru. 

Sejumlah eksekutif finansial menyebut dua alasan utama keraguan pemilik dana segar itu berinvestasi, meski menurut Natixis SA dana yang masuk dari China mencapai setidaknya 150 miliar dolar Singapura per tahun. 

Alasan itu adalah pasar kapital di Singapura dan Asia Tenggara dianggap kecil dibandingkan standar di China dan Hong Kong dan para taipan asal China ini perlu waktu untuk bisa merasa nyaman dengan penasehat keuangan yang tidak mereka kenal. 

Orang-orang berjalan melewati toko-toko di Orchard Road, Singapura, Senin (3/4/2023. (Edwin Koo/Bloomberg)

Pitsilis mengatakan para pendatang baru ini sudah mengalokasikan dana mereka secara global dan kawasan ini adalah pasar baru yang tidak mereka kenal dan penuh dengan jebakan. 

Secara umum, klien-klien Asia memerlukan waktu lebih lama untuk percaya pada pengelola keuangan dibandingkan dengan AS yang sudah memiliki ekosistem kuat terkait penasehat keuangan dan penyedia data sehingga mereka bisa mengambil keputusan dengan mudah. 

"Hanya karena mereka berpindah tempat," tidak berarti mereka serta merta mengubah aspek lain dan juga investasi mereka kata Pitsilis yang perusahaanya mengelola dana US$48 miliar milik keluarga (family office), dana abadi dan investor lain. 

 

Likuiditas Rendah

Data Bloomberg memperlihatkan bahwa bursa-bursa lokal memiliki likuiditas rendah dan tidak ada nama besar seperti di New York dan Hong Kong. Nilai total bursa saham Hong Kong adalah 10 kali lipat dibanding Singapura, sementara nilai perdagangan harian sangat kecil dibanding pesaingnya itu. 

Dan yang tersisa adalah ekuitas individu dan modal ventura dari wilayah Asia Tenggara, namun jumlahnya juga relatif kecil dibanding China atau Sillicon Valey. 

"Total di Vietnam hanya dua miliar dolar dalam bentuk investasi PE pada 2021," ujar Pitsilis yang mengutip laporan Bain & Co. "Angka itu sama dengan jumlah aset sejumlah family office."

Investasi terbatas ini cukup mengejutkan mengingat ada banyak bukti bahwa benar taipan China pindah ke Singapura dan mengeluarkan banyak uang untuk hal lain. 

Otoritas Moneter Singapura memperkirakan ada 700 family office di akhir 2021. Para pakar industri finansial mengatakan saat ini angka itu diperkirakan mencapai 1.400, dan warga dari daratan China merupakan mayoritas penyebab terbesar kenaikan ini. 

Menteri Senior Singapura Tharman Shanmugartnam mengatakan antrian family office yang mengajukan insentif pajak dan menunggu persetujuan ada sekitar 200.

Pertanda keberadaan keluarga kaya China bisa dengan mudah dilihat di Singapura. Sebagian besar rumah bersejarah yang kini diubah menjadi bar dan whiskey berkelas tinggi menjadi tempat berkumpul populer di kalangan mereka. 

Harga keanggotaan klub golf untuk warga asing di Sentosa Golf Club tahun lalu naik menjadi US$630 ribu karena banyak warga China yang bergabung. 

Pasar perumahan negara ini bahkan tumbuh, dan tidak sejalan dengan kelesuan global karena para pendatang baru itu membeli apartemen mewah sehingga harganya terus melambung dalam 12 kuartal terakhir. 

Penyewaan tempat tinggal mewah naik 28% di kuartal keempat 2022, dibanding tahun sebelumnya sehingga Singapura berhasil menyingkirkan New York dari posisi tempat yang menghasilkan keuntungan terbesar di sektor ini. 

Angka penjualan ritel naik hampir 13% pada Februari sementara pajak nomor mobil kendaraan mencapai angka tertinggi sebesar US$90 ribu. 

Singapura Top New York untuk Pertumbuhan Penyewaan Terkuat. (Source Knight Frank Prime Global Rental Index via Bloomberg)

Menurut Sing Tien FOO, profesor sekolah bisnis NUS, selera makanan negara itu pun berubah. Jumlah restoran yang menjual hotpot dari provinsi Sichuan dan sate kambing pedas yang disukai di Beijing pun bertambah. 

Laporan tahun 2020 yang ikut ditulis oleh Sing memperlihatkan bahwa pembeli asal China dengan kemampuan pengeluaran yang besar cenderung membeli barang 'mencolok mata' dan properti dengan fitur-fitur mewah seperti apartemen penthouse. 

Penelitiannya ini juga memperlihatkan bahwa para pendatang baru tersebut lebih suka berkumpul di satu wilayah dan membentuk jaringan sosial sendiri seperti di Sentosa. Di lokasi ini warga asing sering kali mendapat pengecualian dari aturan yang melarang warga negara lain membeli rumah mewah. 

"Kita tidak bisa menghentikan tren ini - akan semakin banyak warga asing memandang Singapura sebagai negara yang enak untuk menjadi tempat tinggal, sehingga semakin banyak dari mereka yang pindah. Selain itu, pemerintah juga mencoba menarik pekerja berkeahlian khusus," katanya. 

"Pemerintah harus bisa mengendalikan sentimen ini dengan baik, saya memandang ini menjadi isu yang sensitif secara sosial."

Meski demikian, kedatangan dana dari China dalam jumlah besar ini belum cukup berdampak ke sektor layanan finansial, dan beberapa anggota parlemen mulai bertanya alasannya. 

Politisi dari partai-partai oposisi dan bahkan dari partai Aksi Rakyat yang berkuasa mulai meminta pemerintah memberi rincian apakah peningkatan kekayaan ini akan berdampak pada kesenjangan pendapatan, investasi lokal mana yang telah mendapat suntikan dana dari imigran kaya itu dan apa dampak  pendatang asal China ini pada harga jual dan harga sewa properti. 

Pemerintah Singapura pun menyadari hal ini.  Menteri Perdagangan Alvin Tan mengatakan di depan parlemen pada Oktober lalu bahwa pihaknya telah mengadakan sesi yang dinamai "Deal Fridays" untuk mendorong lebih banyak investasi dan interaksi. 

Pajak barang mewah di negara itu telah dinaikan di tengah peningkatan harga properti dan mobil mewah untuk mendapat pemasukan lebih banyak dari pendatang kaya itu, tanpa membuat mereka memindahkan kekayaan ke di negara lain. 

Dewan Pembangunan Ekonomi mengatakan pada periode 2011-2022 ada 24.699 lapangan kerja baru di beberapa sektor seperti pakar piranti lunak, peneliti dan hubungan masyarakat. Family office juga menciptakan lapangan kerja di sektor finansial, pajak dan hukum. 

Pada tahun lalu Singapura telah mengubah persyaratan family office mendapat keringanan pajak, dengan menerapkan syarat jumlah aset minimum yang lebih tinggi dan kewajiban berinvestasi di dalam negeri. 

Bulan lalu, pemerintah negara ini menaikkan ambang batas pembukaan lapangan kerja dan investasi bagi pihak yang ingin bergabung di Programme Investor Global. 

Ini adalah program yang bisa digunakan oleh orang kaya mendapatkan kewarganegaraan dimana untuk mengajukan permohonan, yang tidak dijamin berhasil, seseorang diwajibkan mengirim dana sebesar 10 ribu dolar Singapura ke rekening bank pemerintah. Sebanyak 200 pelamar telah diberi status penduduk tetap melalui program ini sejak tiga tahun lalu. 

Restoran China di Singapura. (Edwin Koo/Bloomberg)

Tetapi kapitalisme itu penuh seluk beluk. Satu eksekutif family office mengatakan kantornya berniat memenuhi syarat pengeluaran dana di dalam negeri dengan memesan pembelian surat berharga melalui cabang lokal Bank asal Swiss bukan lewat unitnya di luar negeri. Perubahan ini memang bisa meningkatkan aset tetapi tidak menciptakan lapangan kerja. 

Bahkan bank-bank setempat yang berhasil menarik simpanan dari taipan China ini tidak akan mendapat profit lebih besar dari perdagangan surat berharga dan margin kredit. 

Oversea-Chinese Banking Corp., United Overseas Bank Ltd. dan DBS Group Holding Ltd, sama-sama membukukan pendapatan lebih rendah dari pengelolaan dana klien kaya di kuartal keempat. Padahal CEO DBS mengatakan banknya membuka hampir setengah dari family office baru di Singapura dalam beberapa kuartal terakhir. 

Filantropi bisa menjadi jalan lain untuk menghilangkan rasa benci warga Singapura pada pendatang baru ini, tetapi sejumlah yayasan amal mengatakan hanya mendapat bantuan terbatas dari para taipan asal China ini. 

Melisa Kwee adalah mantan CEO Pusat Filantropi dan Sukarela Nasional yang membantu mendorong keluarga kaya dan berkuasa negara itu untuk berbagi pada masyarakat. Dia sendiri adalah anggota salah satu keluarga terkaya di Singapura. Kwee mengatakan imigran kaya harus lebih banyak berperan pada kegiatan amal dan usaha kecil. 

"Salah satu isu nasional kami adalah persatuan sosial, yang merupakan sisi lain dari dari ketidaksetaraan sosial," kata Kwee. 

"Ada rasa curiga dan tidak suka pada orang asing yang dianggap datang hanya untuk memanfaatkan Singapura dan perilaku belanja besar-besaran itu semakin membuat warga lebih sebal lagi."

Bagi Kwee upaya mendorong imigran baru asal China ini untuk lebih aktif di kegiatan amal dan kerja sukarela, menjadi kunci agar mereka bisa diterima di rumah baru. 

Selain berinvestasi pada manajer keuangan, mereka seharusnya bisa bermitra dengan pengusaha lokal yang mencoba melebarkan sayap ke luar negeri, tambahnya. 

Lucy W Gao-Azak, CEO Crossinvest (Asi) Pte, mengatakan langkah mendirikan family office, memindahkan keluarga ke Singapura dan tinggal di negara itu akan memicu investasi di dalam negeri. Namun, dia memperingatkan tidak akan ada gelombang tsunami dalam investasi seperti yang diharapkan.

"Singapura tidak akan pernah menjadi pasar utama investor China dan mereka akan terus berinvestasi di tempat yang sudah mereka kenal," katanya. "Investor akan jarang melakukan pengorbanan dan berkompromi soal kinerja investasi demi mengatasi prasangka  dalam bentuk apapun."

(bbn)

No more pages