Logo Bloomberg Technoz

Setelah Banjir, Australia Terancam Kebakaran Hutan

CMS Admin 2
20 January 2023 15:22

Kebakaran Hutan di Australia (David Gray/Bloomberg)
Kebakaran Hutan di Australia (David Gray/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Australia berpotensi menuju periode kekeringan dan kebakaran hutan yang intens menjelang akhir tahun yang disebabkan oleh iklim ekstrem yang merugikan ekonomi miliaran dolar.

Beberapa wilayah di Australia sudah direpotkan oleh  hujan lebat dan banjir yang merusak tanaman, jalanan yang rusak, dan menelan korban jiwa. Cuaca yang kacau diakibatkan oleh fenomena cuaca yang disebut La Nina. Namun, para peneliti iklim melihat pada masa depan akan ada kondisi yang lebih panas dan lebih kering.

“Skenario yang paling mungkin untuk akhir tahun ini adalah El Nino,” menurut Scott Power, direktur Pusat Ilmu Iklim Terapan di University of Southern Queensland dilansir Bloomberg News. Pola cuaca biasanya membawa suhu yang lebih hangat dari rata-rata ke Australia.

Dunia sedang mengalami tahun ketiga La Nina berturut-turut, sesuatu yang hanya terjadi dua kali sejak tahun 1950. Australia adalah benua berpenghuni paling kering sehingga dampak perubahan iklim bisa sangat keras. Banjir bisa merugikan ekonomi sekitar US$3,5 miliar pada tahun fiskal 2021-2022, yang mengikuti kerugian akibat kebakaran hutan dahsyat pada musim panas 2019-2020.

Hujan selama tiga tahun terakhir telah menyebabkan pertumbuhan tanaman berlebihan yang dapat menimbulkan risiko kebakaran hutan jika kondisi menjadi lebih panas dan kering, kata Agus Santoso, ilmuwan iklim di University of New South Wales.