Soo-Hyang Choi dan Jon Herskovitz - Bloomberg News
Bloomberg, Adik perempuan pemimpin Korea Utara (Korut) memperingatkan Korea Selatan (Korsel) bahwa Seoul akan membayar harga yang "mengerikan" atas selebaran anti-Pyongyang yang diterbangkan melintasi perbatasan kedua negara tersebut.
Peringatan ini mengindikasikan bahwa Korut akan meningkatkan serangannya setelah mengirimkan balon-balon berisi sampah ke Korsel.
"Kami memberikan peringatan keras kepada para sampah itu sekali lagi," ujar Kim Yo Jong, seperti yang dikutip media resmi. "Mereka harus siap untuk membayar harga yang mengerikan dan mahal," Kantor Berita Pusat Korea melaporkan pada Selasa (16/7/2024).
Adik perempuan Kim Jong Un ini telah menjadi wajah dari kampanye tekanan terhadap Korsel dan Amerika Serikat (AS). Ancamannya terkadang diikuti dengan tindakan dari Pyongyang, yang telah mengirimkan lebih dari 2.000 balon berisi sampah melintasi perbatasan sejak akhir Mei untuk menunjukkan kemarahannya terhadap tindakan yang dilakukan Pemerintah Korsel dan kelompok-kelompok aktivis.
Selama beberapa dekade, kelompok-kelompok aktivis--yang sebagian besar dikelola oleh para pembelot Korut yang telah menetap di Korsel--telah menerbangkan balon-balon berisi selebaran-selebaran yang mengecam keluarga Kim yang telah memerintah Korut sejak negara itu didirikan.
Sejumlah balon juga membawa uang kertas dolar AS, karung beras, dan stik USB dengan musik K-pop untuk menarik perhatian warga Korut agar mereka mau mengambil isinya.
Kim Yo Jong mengatakan lebih banyak balon ditemukan pada Selasa yang dikirim dari Korsel dan berisi selebaran. Isi dari selebaran tersebut dikumpulkan oleh sebuah badan khusus dan dibakar, kata KCNA.
Pihak berwenang di Seoul mengatakan bulan lalu bahwa parasit yang terkait dengan tinja telah ditemukan di dalam balon-balon yang sarat dengan sampah dari Korut, bersama dengan pakaian seperti pakaian dalam, dasi, dan kaus kaki.
Ketegangan di sepanjang perbatasan kedua negara telah menempatkan ratusan ribu tentara meningkat selama beberapa minggu terakhir, meningkatkan kekhawatiran tentang insiden yang dapat meningkat.
Terlepas dari balon-balon tersebut, Korut telah mengirimkan sejumlah besar tentara ke Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua negara dalam beberapa bulan terakhir untuk melakukan berbagai kegiatan seperti menanam ranjau, membuat rintangan antitank, dan memperbaiki jalan, demikian ungkap pihak militer Korsel. Korsel telah melepaskan tembakan peringatan dan Korut dengan cepat mundur ke sisi garis mereka.
(bbn)
































