Logo Bloomberg Technoz

Inflasi Maret Relatif Rendah Meski Ada Ramadan

Krizia Putri Kinanti
03 April 2023 11:33

Pengunjung memilih pakaian di pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (17/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pengunjung memilih pakaian di pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (17/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data inflasi Maret 2023. Data ini menjadi menarik karena Ramadan tahun ini jatuh pada Maret. Ramadan biasanya menyebabkan peningkatan permintaan kebutuhan pokok sehingga terjadi kenaikan inflasi.

Namun, BPS mencatat inflasi Maret 2023 (yang termasuk 9 hari Ramadan) relatif rendah. Inflasi bulanan (month-to-month/mtm) ada di 0,18%, hanya naik tipis dibandingkan bulan sebelumnya yang 0,16%.

Sementara inflasi tahunan (year-on-year/yoy) malah melambat ke bawah 5%, tepatnya 4,97%. Pada Februari 2023, inflasi tahunan ada di 5,47%.

Sumber: BPS

"Inflasi Maret 23 yang bertepatan dengan awal Ramadan relatif rendah dibandingkan beberapa tahun sebelumnya," kata Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (3/4/2023).

Akan tetapi, Pudji berpesan bahwa kewaspadaan tidak boleh kendur. Secara historis, ada beberapa barang dan jasa yang harganya cenderung naik karena tingginya permintaan jelang Hari Raya Idul Fitri.