Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Ungkap Penyebab Cadangan Devisa Berpotensi Susut per April

Azura Yumna Ramadani Purnama
08 May 2024 09:15

Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan cadangan devisa April 2024 cenderung menurun menjadi US$138 hingga US$139 atau turun sekitar US$1,5 hingga US$2 miliar dari posisi Maret yang sebesar US$ 140,4 miliar.

Josua mengatakan, penurunan cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh aliran modal asing keluar dari pasar keuangan Indonesia, utamanya pada pasar obligasi dan pasar saham.

Ia menyebut, hal itu diakibatkan meningkatnya sentimen risiko yang dipengaruhi dua faktor utama yakni ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan kebijakan suku bunga The Fed atau bank sentral Amerika Serikat (AS) bertahan pada level tinggi dalam jangka waktu yang lama (higher for longer).

“Cadangan devisa pada bulan April 2024 diperkirakan akan cenderung menurun menjadi sekitar US$138-139 miliar atau turun sekitar US$1,5-2 miliar dari posisi bulan Maret 2024 yang tercatat US$140,4 miliar,” kata Josua kepada Bloomberg Technoz, Rabu (8/5/2024).

Josua menjelaskan bahwa sepanjang bulan April lau, investor asing membukukan net sell sebesar US$1,14miliar di pasar saham. Lebih lanjut, ia menyebut kepemilikan investor asing pada Surat Berharga Negara (SBN) tercatat turun sekitar US$1,06 miliar.