Logo Bloomberg Technoz

Pengamat Sebut Alasan Prabowo Ingin Tambah Jumlah Kementerian

Muhammad Fikri
07 May 2024 12:10

Pedagang menjajakan foto Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres di kawasan Pasar Baru, Jumat (26/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pedagang menjajakan foto Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres di kawasan Pasar Baru, Jumat (26/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengamat Politik dan Executive Director Trias Politika Agung Baskoro menilai Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto memang butuh banyak kursi atau jabatan untuk mengakomodir partai politik dan kelompok pendukungnya pada Pemilu 2024. Hal ini disampaikan saat menanggapi rencana pembentukan 40 kementerian pada pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Salah satunya mempertimbangkan dari mana sumber atau kanal pemilihannya,” kata Agung Baskoro saat dihubungi Bloomberg Technoz, Selasa (7/5/2024).

Menurut dia, Prabowo memiliki tiga kanal sebagai sumber pemilihan calon menterinya dalam kabinet mendatang. 

Kanal pertama, kata Agung, Prabowo-Gibran harus memberikan jatah kepada para loyalis dan sejumlah organisasi yang membantu pemenangan pada Pemilu 2024. Mereka adalah partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju yang berisi Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, Partai Gelora, Partai Garda, PBB, dan PSI.

Selain itu, Prabowo-Gibran juga harus mempertimbangkan pemberian kursi kepada sejumlah organisasi yang turut memberikan dukungan seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan ormas lainnya. Termasuk, kelompok golongan agama, suku, dan ras sebagai bentuk keterwakilan pada pemerintahan.