Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) lagi-lagi mencuri perhatian pasar. Pada perdagangan saham kemarin, Selasa (30/4/2024), terjadi transaksi tutup sendiri atau crossing saham BABP, dan juga NOBU dengan besaran nilai transaksi keduanya nyaris mirip. 

Menariknya, transaksi dilakukan di pasar negosiasi pada saham BABP dengan harga mencapai Rp126/saham, dengan total nilai transaksi mencapai Rp560,18 miliar.

Crossing saham di hari Selasa tergolong premium mengingat ‘Match’ di level harga Rp126/saham yang merupakan lebih tinggi hingga 100% dari harga di pasar reguler pada harga Rp50/saham.

Perdagangan Saham BABP (Bloomberg)

Terlebih lagi, pada hari tersebut, saham BABP sama sekali tidak menyentuh level harga Rp126/saham, BABP terpantau tidak bergerak dari level harga gocap tersebut. Sementara pada penutupan perdagangan saham BABP tetap di harga Rp50/saham.

Adapun saham PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) juga terdapat aktivitas transaksi tutup sendiri atau crossing saham NOBU di pasar negosiasi. Namun, harga yang terjadi tidak premium seperti saham BABP.

Berdasarkan informasi di pasar, nilai transaksi ini juga mirip ada di angka Rp560,18 miliar. Sedangkan, transaksi itu dilakukan di harga Rp745/saham.

Yang terang, harga itu sama dengan pasar dibandingkan dengan harga di pasar reguler, Rp745/saham–Rp780/saham. Adapun harga saham NOBU sempat menyentuh level terendahnya Rp745/saham sejak pembukaan pagi kala itu, berdasarkan data Bloomberg, Selasa (30/4/2024).

Muncul di Tengah Proses Merger Bank Nobu dengan MNC Bank

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara soal aksi korporasi tersebut. Terkait merger, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, merger merupakan insiatif Bank Nobu dan MNC Bank, rencana yang sudah berjalan sejak lama.

"Setahu kami, mereka masih dalam proses dan mungkin saja ada penyesuaian-penyesuaian skemanya untuk memastikan merger berjalan dengan baik sehingga memerlukan waktu yang lama," jelas Dian.

Pelaksanaan merger kedua bank yang berelasi kuat dengan grup konglomerasi, Bank Nationalnobu dan Bank MNC Internasional, masih berjalan dan memerlukan waktu yang tidak sebentar.

“Negosiasi tersebut masih memerlukan waktu yang tidak sebentar, dengan mempertimbangkan tingginya kompleksitas bisnis mengingat kedua entitas merupakan bagian dari ekosistem konglomerasi yang besar, serta rencana pengembangan dan sinergi bisnis bank ke depan pasca merger,” kata Dian dalam jawaban tertulisnya di awal tahun 2024 kemarin. 

Namun, kata Dian, OJK terus melakukan monitoring dan berkoordinasi dalam rangka memastikan pelaksanaan komitmen merger dari kedua bank dapat terlaksana dengan baik. 

“OJK mengharapkan pemenuhan komitmen pelaksanaan merger ini dapat direalisasikan dalam waktu dekat,” terang Dian. 

(fad)

No more pages