Logo Bloomberg Technoz

Produksi Smelter Manyar Ngaret, Bagaimana Nasib Ekspor Freeport?

Dovana Hasiana
29 April 2024 17:20

Dok. Freeport Indonesia
Dok. Freeport Indonesia

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bakal kembali memikirkan soal izin ekspor tembaga untuk PT Freeport Indonesia (PTFI) usai Mei 2024.

Adapun, hal ini dilakukan karena PTFI telah melaksanakan kewajiban untuk pembangunan smelter di Manyar, Gresik, Jawa Timur, walaupun baru akan beroperasi penuh pada Desember.

Bahlil memastikan smelter Manyar bakal beroperasi secara komersial atau commercial on date pada Mei 2024, tetapi produksi konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta metrik ton baru bakal terlaksana pada akhir tahun.

“Mereka sudah bangun, Mei selesai COD. Namun, pabrik industri itu tidak bisa langsung peak 1,7 [metrik] ton pelan-pelan. Mungkin 30% sampai 40% dulu lalu peak pada Desember,” ujar Bahlil saat ditemui di kantornya, Senin (29/4/2024).

Peresmian smelter PT Freeport di Gresik, Jawa Timur. (Dok. Kementerian BUMN)

Menurut Bahlil, pemerintah perlu memikirkan izin ekspor tembaga usai Mei 2024 karena adanya potensi kerugian negara, yang dikabarkan mencapai US$2 miliar atau Rp30 triliun.