Logo Bloomberg Technoz

Tak hanya Soe Win, bos junta Min Aung Hlaing juga tidak terlihat merayakan Festival Thingyan di paviliun militer di Pyin Oo Lwin, Mandalay, yang merupakan pusat akademi militer, setelah pasukan pemberontak menyerang kota itu dengan roket. Alasannya adalah kakinya sedang sakit.

Dia mengirim istrinya, Kyu Hyu Hla, ke partai Thingyan di Pyin Oo Lwin atas namanay. Terlihat jelas istri Soe Win, Than Than, tidak hadir dalam perayaan di Naypyitaw. Hal ini memicu spekulasi dia sedang sibuk merawat suaminya.

Menurut Irrawaddy, ada rumor lain yang mengatakan Soe Win sengaja 'dibersikan' Min Aung Hlaing. Hal tersebut disebabkan oleh serangkaian kekalahan militer Myanmar selama lima bulan terakhir yang membuat popularitas Min Aung Hlaing menurun.

"Para pendukung militer menyatakan dukungan mereka pada Soe Win untuk mengambil alih militer," ungkap sumber di Myanmar.

Munculnya isu pembersihan ini juga didukung oleh fakta bahwa mantan Letnan Jenderal Myint Hlaing ditangkap di rumahnya atas dugaan korupsi. 

"Ada dugaan lain bahwa dua jenderal lainnya ditangkap bersama Myint Hlaing karena diduga berencana menggulingkan Min Aung Hlaing," ungkap sumber kepada Irrawaddy walaupun verifikasi terkait kabar ini tidak dapat dilakukan.

Perbatasan dengan Thailand Membara

Pertempuran telah terjadi antara junta Myanmar dengan kelompok pemberontak etnis minoritas negara tersebut di dekat pusat perdagangan penting di dekat perbatasan Thailand. Pertempuran yang terjadi pada Sabtu (20/04/2024) tersebut memaksa 3.000 warga sipil mengungsi.

Bentrokan di perbatasan Thailand bermula setelah kelompok Karen National Union (KNU), sebuah etnis bersenjata Myanmar yang memimpin serangan terhadap pusat perdagangan penting, Myawaddy, merebut pos terakhir tentara Myanmar di dan sekitar kota perbatasan itu pada 11 April.

Pertempuran terbaru ini dipicu pada Sabtu pagi ketika kelompok Karen melancarkan serangan terhadap junta Myanmar yang bersembunyi di dekat jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2. Jembatan tersebut merupakan titik penyeberangan utama untuk perdagangan dengan Thailand.

MRTV yang dikelola pemerintah Myanmar dalam siaran berita malamnya mengatakan bahwa milisi dan pemberontak etnis minoritas telah menggunakan penembakan dan pengeboman yang berlebihan untuk menyerang pasukan junta. Pasukan pemerintah telah menanggapi dengan serangan udara untuk mencoba menjaga stabilitas. Dikatakan bahwa para pemberontak mundur setelah mengalami banyak kerugian.

(del)

No more pages