Logo Bloomberg Technoz

Jennifer Jacobs, Kurt Wagner and Alex Barinka-Bloomberg

Bloomberg, TikTok menyatakan akan memecat seorang eksekutif yang memiliki posisi penting dalam meyakinkan pemerintah Amerika Serikat (AS). Perusahaan tersebut telah berbuat cukup banyak untuk meyakinkan TikTok bukan ancaman bagi keamanan nasional AS.

Erich Andersen, penasihat umum TikTok yang berbasis di AS dan perusahaan induknya di China ByteDance Ltd., telah memimpin pembicaraan selama bertahun-tahun dengan pemerintah Amerika untuk menunjukkan bahwa TikTok telah berbuat cukup banyak untuk mencegah China mengakses data atau memengaruhi pengguna AS seperti apa yang mereka lihat di feed aplikasi tersebut. 

Namun, upaya itu gagal. Panel antarlembaga pemerintah yang melakukan tinjauan keamanan terhadap TikTol dan anggota parlemen di Washington bahkan mempertimbangkan undang-undang yang akan memaksa divestasi TikTok. 

Kemarin, DPR AS menyetujui rancangan undang-undang yang mengharuskan TikTok dijual oleh perusahaan induknya di China atau menghadapi larangan di AS.

TikTok berencana agar Andersen keluar dari perannya saat ini, menurut orang-orang, yang membahas langkah tersebut dengan syarat anonimitas. Namun, Andersen tetap bersama perusahaan untuk saat ini, menurut salah satu sumber. Saat itu, Andersen merujuk pertanyaan ke tim komunikasi perusahaan.

“Itu 100% salah,” kata juru bicara TikTok Alex Haurek, ketika dimintai komentar mengenai apakah perusahaan akan mencopot Andersen dari perannya.

Undang-undang divestasi atau pelarangan tersebut kini semakin cepat menjadi undang-undang. Senat siap untuk meloloskan undang-undang tersebut minggu depan. Presiden Joe Biden telah mengatakan dia akan menandatangani undang-undang tersebut, yang mengamanatkan penjualan TikTok dalam waktu satu tahun.

Diketahui, Andersen bergabung dengan TikTok pada tahun 2020 dari Microsoft Corp., di mana ia terakhir menjabat sebagai wakil presiden perusahaan dan kepala penasihat kekayaan intelektual.

(bbn)

No more pages