Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi Lesu, Lulusan S2 Paling Pesimistis Dapat Kerja

Ruisa Khoiriyah
18 April 2024 13:16

Pencari kerja mencari lowongan di Pameran Bursa Kerja di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (4/7/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pencari kerja mencari lowongan di Pameran Bursa Kerja di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (4/7/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dikecap seseorang di Indonesia, tidak menjadi jaminan ia bisa mudah mendapatkan pekerjaan. Terlebih di tengah situasi perekonomian yang dibayangi kelesuan akibat pelemahan nilai tukar yang bisa memicu pengetatan moneter lebih lanjut oleh bank sentral.

Berdasarkan hasil Survei Konsumen bulan Maret yang dirilis Bank Indonesia awal pekan ini, terlihat bila lulusan pascasarjana atau S2 menjadi kelompok konsumen yang mencatat penurunan Indeks Keyakinan Konsumen terdalam.

Meski kondisi ekonomi pada saat survei dilangsungkan dinilai lebih baik, terutama karena faktor musiman Ramadan dan Idulfitri, penurunan keyakinan tersebut adalah karena para pemegang gelar pascasarjana ini pesimistis kondisi ekonomi akan membaik dalam enam bulan ke depan.

Indeks Ekspektasi Konsumen yang mengukur tingkat keyakinan terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang dibanding saat ini, untuk kelompok pascasarjana, anjlok hingga 20,4 poin. Penyebab utama adalah karena kalangan ini tidak yakin akan ada cukup lapangan kerja di masa mendatang dicerminkan oleh penurunan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja yang ambles sangat dalam sampai 36,7 poin pada Maret. Sedang pada saat yang sama, indeks tersebut turun single digit di kelompok konsumen dengan tingkat pendidikan lebih rendah.

Konsumen dengan pendidikan akhir pascasarjana di Indonesia juga tidak yakin kegiatan usaha di masa mendatang akan lebih baik. Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha kelompok ini turun 17,5 poin dibandingkan kelompok pendidikan lebih rendah yang hanya turun lebih kecil.