Logo Bloomberg Technoz

Ini 3 Strategi BI Obati Rupiah yang Sedang Loyo

Mis Fransiska Dewi
16 April 2024 11:25

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengaku akan melakukan sejumlah upaya untuk memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang kini telah menembus level Rp16.000/US$.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI Edi Susianto menyebutkan sejumlah langkah untuk 'mengobati' rupiah yang sedang loyo antara lain: Pertama, mengelola stabilitas rupiah dengan menjaga keseimbangan suplai dan permintaan valuta asing (valas) di pasar melalui intervensi triplet atau triple intervention, khususnya di pasar spot dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).

"Kedua, ,eningkatkan daya tarik aset rupiah untuk mendorong aliran modal asing masukg atau capital inflow, seperti melalui daya tarik Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan hedging cost," ujar Edi kepada Bloomberg Technoz, Selasa (16/4/2024). 

Langkah ketiga ialah berkoordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan terkait, seperti dengan pemerintah, Pertamina dan lainnya.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah tajam pada perdagangan hari ini. Di pasar spot, rupiah bahkan menyentuh level Rp 16.201/US$ pada Selasa (16/4/2024) pukul 09:21 WIB. Rupiah anjlok 2,23% dibandingkan penutupan perdagangan sebelum libur panjang Idulfitri.