Logo Bloomberg Technoz

Tesla Picu Perang Harga di China, Produsen Lokal Bisa Bangkrut

News
23 March 2023 09:11

Mobil Tesla terparkir di showroom Tesla di Vallejo, California, AS, Kamis (2/3/2023). (David Paul Morris/Bloomberg)
Mobil Tesla terparkir di showroom Tesla di Vallejo, California, AS, Kamis (2/3/2023). (David Paul Morris/Bloomberg)

Linda Lew - Bloomberg News

Bloomberg - Produsen mobil listrik asal AS, Tesla Inc, memicu perang harga di China, sebagai pasar mobil terbesar di dunia, dengan memberikan diskon besar-besaran.  Diskon besar-besaran ini diprediksi bisa mengancam dan membuat beberapa pembuat mobil gulung tikar.

Pemberian diskon besar-besaran tersebut mulai dilakukan pada Oktober 2022. Pembuat mobil listrik milik Elon Musk ini memangkas harga sejumlah varian mobil yang diproduksi di pabrik yang terletak dipinggiran Shanghai. Pada Januari 2023, Tesla kembali memberikan diskon harga, yang membuat harga mobil lebih murah 14% dibandingkan tahun lalu, bahkan bisa lebih murah 50% dibandingkan produk yang dijual di Amerika Serikat dan Eropa pada beberapa kasus.

Penurunan harga tersebut membuat harga mobil listrik milik pesaing menjadi tertinggal dan memaksa mengikuti langkah yang dilakukan Tesla. Produsen-produsen lokal yang melakukannya diantaranya Xpeng Inc. dan Nio Inc. Bahkan produsen global terkemuka seperti Volkswagen AG dan Mercedes-Benz Group AG juga melakukan hal serupa dengan menawarkan diskon hingga 70.000 yuan (US$10.000 atau sekitar Rp 152 juta).

Saat ini harga SUV listrik Mach-E yang diproduksi Ford Motor Co turun ke harga awal 209.900 yuan atau setara Rp 463,12 juta, harga ini sepertiga lebih murah daripada di AS.