Logo Bloomberg Technoz

Kenaikan Pupuk Per Rp1.000/Kg Bikin RI Impor Beras 2,2 Juta Ton

Dovana Hasiana
03 April 2024 15:39

Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan kenaikan harga pupuk tiap Rp1.000/kg bakal menyebabkan Indonesia terpaksa mengimpor beras 2,2 juta ton.

“Kalau naik pupuk urea Rp1.000, maka Indonesia akan harus impor 2,2 juta ton beras,” ujar Rahmad dalam agenda rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (3/4/2024).  

Menurut Rahmad, hal ini terjadi karena pupuk memiliki elastisitas harga yang cukup tinggi, di mana kenaikan harga pupuk secara signifikan menurunkan penggunaan atau pembelian pupuk.  Adapun, biaya pupuk juga berperan 23% terhadap biaya produksi padi.

Sementara itu, Rahmad mengatakan, peningkatan harga pupuk Rp1.000/kg menyebabkan penurunan volume pupuk urea sebesar 13% dan 14% untuk pupuk NPK. Pupuk urea padahal berkontribusi 56% terhadap produktivitas padi.

“Program subsidi pupuk menurunkan biaya produksi padi sebesar 9%,” ujarnya.

Anggaran subsidi pupuk terus menurun dalam beberapa tahun terakhir (Divisi Riset Bloomberg Technoz)