Logo Bloomberg Technoz

Imbas Subsidi

Selain itu, Rahmad mengatakan impor pangan yang akhir-akhir ini terjadi berpotensi berkaitan dengan volume pupuk subsidi.

Penyebabnya, alokasi pupuk subsidi selama 3 tahun terakhir makin berkurang. Hal ini terjadi karena pemerintah hanya mematok subsidi pupuk berdasarkan anggaran, bukan berdasarkan volume.

“Namun, mulai 2024 ditetapkan kebutuhan pupuk [subsidi] dipatok volume,” kata Rahmad.

Kementerian Perdagangan melaporkan alokasi impor sejumlah komoditas pangan yang telah diputuskan melalui Neraca Komoditas (NK) 2024; yang mencakup beras, bawang putih, daging sapi, dan jagung.

Direktur Impor Kementerian Perdagangan Arif Sulistyo mengelaborasi, untuk beras, volume impor penugasan kepada Perum Bulog (Persero) pada 2024 mencapai 3,6 juta ton. Angka ini mengalami peningkatan 1,6 juta ton dari penugasan sebelumnya 2 juta ton.

“Berdasarkan rapat koordinasi terbatas [rakortas] Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada 5 Februari 2024, terdapat penambahan alokasi impor beras keperluan umum sebesar 1,6 juta ton. Sampai dengan saat ini, masih dalam proses untuk perubahan Neraca Komoditas agar dapat diajukan permohonan persetujuan impornya,” ujar Arif, Senin (26/2/2024).

(dov/wdh)

No more pages