Meski telah mengalami penurunan angka kecelakaan saat musim mudik Lebaran tahun lalu, Lasarus berpendapat bahwa angka tersebut masih tergolong cukup tinggi.
"Walaupun sebut bahasanya menurun, angka ini tinggi. Terakhir 534 orang meninggal pada saat arus mudik dan balik Lebaran 2023. Ini adalah PR yang menjadi motivasi kita untuk bagaimana kita terus berupaya meningkatkan pelayanan dalam rangka mudik dan balik Lebaran 2024," tuturnya.
Dua Penyebab
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan terdapat dua penyebab kecelakaan terbanyak ketika masa mudik, salah satunya adalah karena penggunaan motor dalam keadaan lelah.
"Kedua adalah bus-bus yang tidak di-ramp check [cek keselamatan kendaraan]. Itu record dari jumlah-jumlah itu dilakukan oleh mereka. Kami juga mengidentifikasi beberapa hal yang penting kami sampaikan berkaitan dengan rest area dan buffer zone," kata Budi.
Untuk itu, Budi meminta kepada para pengemudi bus maupun pengendara angkutan mudik lainnya untuk senantiasa melakukan ramp check agar mudik menjadi lebih aman.
"Kita bisa katakan bahwa apa yang akan kita laksanakan ini harus kita lakukan dengan serius. Oleh karenanya, Kementerian Perhubungan membuat posko dari 3—18 April dan ini menjadi suatu tempat di mana semua online dari masing-masing operator, selain dari Korlantas juga memiliki pusat komando yang selalu hadir dalam setiap mudik, yang bisa berkomunikasi dengan seluruh Kapolres di Indonesia," ujarnya.
(prc/wdh)