Logo Bloomberg Technoz

Inflasi Maret Tertinggi 8 Bulan, Rupiah Jebol Terburuk di Asia

Tim Riset Bloomberg Technoz
01 April 2024 12:00

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah semakin jeblok di pasar spot pasca data inflasi Maret dirilis menyentuh 3,05%, melampaui ekspektasi para ekonom dan pelaku pasar.

Rupiah spot diperdagangkan semakin lemah, menyentuh Rp15.917/US$ pada pukul 10:16 WIB dan sepanjang hari ini bergerak rata-rata di Rp15.902/US$. 

Di kawasan Asia, rupiah menjadi valuta terburuk dengan pelemahan nilai mencapai 0,36% sejauh ini. Sementara mata uang Asia lain seperti won Korea Selatan hanya turun 0,11%, dong Vietnam turun 0,02%, yuan China turun 0,09% dan dolar Hong Kong turun 0,01%. Adapun ringgit, peso dan dolar Singapura serta dolar Taiwan masih berhasil menguat terhadap dolar AS.

Rupiah terseret data inflasi Maret yang lebih buruk dibandingkan prediksi memberi beban tambahan terhadap peluang bagi Bank Indonesia menurunkan bunga acuan, di kala Amerika sejatinya memberi sinyal Juni nanti bisa memulai pivot bunga pasca data inflasi PCE pekan lalu.

Para pemodal menjual saham dan obligasi di pasar domestik. IHSG tergerus hingga 1,73% sejauh ini, disusul oleh lonjakan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN). INDOGB 2Y naik 5,4 bps, tenor 7Y naik 0,3 bps, seperti ditunjukkan data Bloomberg.

Artikel Terkait