Logo Bloomberg Technoz

Polemik HGBT Berlarut, DPR Panggil ESDM-Kemenperin Usai Lebaran

Dovana Hasiana
27 March 2024 15:10

Jaringan pipa gas PGN (Sumber foto website PGN)
Jaringan pipa gas PGN (Sumber foto website PGN)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat melalui Komisi VII bakal melakukan evaluasi soal harga gas bumi tertentu (HGBT) setelah Idulfitri 2024, bersama Kementerian Perindustrian dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan salah satu pokok pembahasan dalam evaluasi tersebut adalah meninjau perluasan HGBT kepada lebih dari tujuh industri, sesuai permintaan dari Kementerian Perindustrian.

Menurut Sugeng, evaluasi penerapan HGBT perlu dilakukan, khususnya untuk meninjau apakah harga gas sebesar US$6 per million british thermal unit (MMBtu) kompetitif bagi industri hulu minyak dan gas bumi (migas).

“Bagi hulu migas, itu semacam domestic market obligation [DMO], ada volume kuota diberikan 30%. Ternyata secara harga kurang menarik US$6/MMBtu karena harga rata-rata gas biasanya sampai US$10—US$12 per MMBtu, tergantung lokasi gas nya dan ketersediaan infrastruktur,” ujar Sugeng saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan.

“Harga 6 MMBtu menarik atau tidak, kalau dipaksakan nanti ekosistem bisnis di hulu akan berkurang, itu yang kita hindari. Setelah lebaran kita akan fokus bahas HGBT.”