Logo Bloomberg Technoz

Harga Komoditas Anjlok, Setoran Pajak Ikut Jeblok

Azura Yumna Ramadani Purnama
25 March 2024 11:57

Wajib pajak melakukan pelaporan SPT Tahunan di KPP Pratama Jakarta Cilandak, Kamis (7/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Wajib pajak melakukan pelaporan SPT Tahunan di KPP Pratama Jakarta Cilandak, Kamis (7/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan perkembangan penerimaan pajak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Penurunan harga komoditas sangat mempengaruhi setoran pajak.

Per 15 Maret, Sri Mulyani mengumumkan setoran pajak tercatat Rp 342,88 triliun. Angka ini  setara dengan 17,24% dari target.

Sumber: Kemenkeu

"Penerimaan pajak kita agak mengalami tekanan karena harga komoditas yang menurun mulai dari tahun lalu. Ini berarti perusahaan-perusahaan meminta restitusi karena pembayaran masanya lebih tinggi dari yang akan mereka laporkan pada April nanti. Sehingga dari sisi restitusi, netto-nya menekan penerimaan pajak kita," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita di kantornya, Jakarta, Senin (25/3/2024).

Namun dari sisi bruto sebelum dikurangi restitusi, tambah Sri Mulyani, penerimaan pajak masih tumbuh 5,74%. Secara netto, setoran pajak turun 3,7%.

"Kita melihat harga komoditas akan menjelaskan penerimaan pajak menurun, terutama PPN (Pajak Pertambahan Nilai) Dalam Negeri dan PPh (Pajak Penghasilan) juga, terutama yang migas," sebut Sri Mulyani.

Sumber: Kemenkeu