Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Masih Bisa Menguat, tetapi Terbatasi Rebound Dolar AS

Tim Riset Bloomberg Technoz
22 March 2024 07:50

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah akan menghadapi pertaruhan lagi hari ini, Jumat (22/3/2024) setelah kemarin berhasil menguat terungkit euforia pasar global. Pergerakan rupiah masih berpotensi menguat secara teknikal, akan tetapi kembali menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) mungkin akan membatasi pergerakan rupiah di pasar spot hari ini.

Rupiah offshore yang diperdagangkan di bursa New York semalam ditutup kembali melemah 0,14% ke kisaran Rp15.722/US$ untuk NDF 1 bulan. Sedang NDF rupiah 1 pekan yang juga ditutup lemah semalam, pagi ini juga melanjutkan penurunan ke Rp15.714/US$. Pergerakan rupiah offshore seringkali memberi sinyal dinamika rupiah di pasar spot hari berikutnya. 

Indeks dolar AS yang sempat melemah pasca hasil FOMC Federal Reserve dinilai dovish oleh mayoritas pelaku pasar, semalam kembali naik ke 104, menguat 0,6%, membatasi pergerakan mata uang yang menjadi lawannya termasuk rupiah.

Pasar global sejatinya masih diliputi euforia sisa FOMC yang mengantarkan lagi indeks saham di Wall Street memecah rekor tertinggi lagi. Begitu juga pergerakan surat utang AS, Treasury, tenor menengah dan panjang mencatat penurunan imbal hasil terutama 20Y dan 30Y yang terkikis masing-masing 2,5 bps dan 2,7 bps. Namun, UST-2Y naik 2,5 bps.

Rupiah sepertinya akan lebih terbatas pergerakannya hari ini dengan aliran modal asing kehilangan momentum untuk masuk ke pasar domestik terutama di pasar saham.