Logo Bloomberg Technoz

Majelis Nasional akan melakukan sidang khusus pada Kamis (21/3/2024) untuk secara resmi mengambil suara terkait pengunduran diri Thyong itu.

Meski jabatan presiden di Vietnam hanyalah jabatan seremonial dan gonjang-ganjing ini tidak akan memengaruhi prospek ekonomi negara itu, para pengamat mengatakan peristiwa ini menandai satu tahap baru terkait ketidakpastian politik dalam kekuasaan Partai Komunis yang sudah berlangsung lima dekade itu. 

Hal itu secara khusus terjadi karena banyak faksi yang mengincar posisi yang ditinggalkan Trong, pemimpin negara paling lama berkuasa di Vietnam sejak perang berakhir. 

Vietnam yang merupakan negara komunis yang mengarah ke kapitalis mendapat keuntungan dari investasi banyak perusahaan asing seperti pemasok utama Apple Inc, yang ingin mengembangkan rantai pasoknya di luar wilayah China. 

Ekonomi negara itu diperkirakan tumbun 6,9% pada kuartal pertama tahun ini dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 

Gonjang-ganjing politik di negara ekonomi yang sedang berkembang ini bisa membuat investor beralih ke tempat lain, tetapi sistem konsensus yang berlaku di Vietnam membuat sejumlah analis masih yakin dengan negara itu. 

Sejauh ini, perebutan kekuasaan di balik layar yang berlangsung berbulan-bulan itu hanya berdampak kecil pada pandangan investor terhadap Vietnam.

"Situasi ini tidak mengubah perkiraan positif saya soal potensi ekonomi jangka panjang Vietnam," kata Ruchir Desai, fund manager dari Asia Frontier Capital Ltd. 

Negara ini mendapat keuntungan terbesar di Asia terkait perubahan rantai global dan pemerintah sadar bahwa ekspor, sektor manufaktur dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan adalah prioritas jangka panjang. "Jadi saya tidak melihat perubahan politik seperti itu akan mengguncang Vietnam," tambah Desai.

Yang pasti penyelidikan kasus korupsi yang sedang berjalan--yang didukung oleh Trong sebagai pendorong yang diperlukan--berdampak pada kepemimpinan negara Vietnam. 

Dan akan lebih banyak pejabat tinggi yang terkena karena kini terjadi perebutan kekuasaan antara faksi-faksi di Partai Komunis. Dan tidak satu pun pejabat tinggi itu bisa mengosolidasikan kendali seperti Presiden China Xi Jinping. 

Sejak 2021, upaya mengentaskan korupsi berdampak pada empat anggota Politburo, dua wakil perdana menteri, dua menteri, dan lebih dari selusin pimpinan daerah. 

Januari lalu, pihak berwenang menahan kepala provinsi penghasil kopi karena dugaan penyalahgunaan wewenang dan jabatan.

Awal bulan ini, polisi menangkap tiga pejabat senior pemerintah daerah karena diduga menerima suap terkait perusahaan properti, Phu Con Group dan Thang Long Property Co. 

Calon Kuat

Hingga saat ini rincian pasti terkait pengunduran diri Thuong itu tidak jelas, namun pihak berwenang mengumumkan pengunduran diri itu dengan pemecatan seorang anggota Komite Pusat partai karena melanggar peraturan. Anggota komite pusat itu ditangkap awal bulan ini karena diduga menerima suap terkait kasus Phuc Son Group. 

Kasus ini dibawahi oleh Menteri Keamanan Publik To Lon, yang memimpin kampanye anti-korupsi yang dicanangkan Trong itu dan dipandang sebagai calon kuat pengganti Thuong. 

Nama Lam sempat digaungkan sebagai calon kuat presiden tahun lalu ketika jabatan itu kosong. 

"Saya rasa ketika sekretaris jenderal memulainya sekitar 2016, dia tidak menyangka akan banyak politisi senior yang dihukum seperti sekarang," kata Linh Nguyeng, dari Control Risk. 

"Menurut saya dia kehilangan kewenangan dengan mendelegasikan kekuasaan ke komite anti-korupsi dan Kementerian Keamanan Publik," kata Nguyen. 

Namun, Lam juga tidak lepas dari kontroversi. Dia menjadi berita pada 2021 ketika rekaman video yang menunjukkan chef asal Turki Nusret Gokce, atau Salt Bae, menghidangkan steak berhiaskan emas kepada Lam di satu restoran London. 

Rekaman itu menimbulkan kemarahan di Vietnam dan banyak yang mempertanyakan seorang pejabat tinggi bisa menikmati makanan mewah ketika ada gerakan anti-korupsi di era pandemi. 

Giang dari ISEAS-Yusof Ishak Institute mengatakan Lam mungkin sudah puas dengan posisinya sekarang. 

"Meski jabatan presiden lebih tinggi dari menteri keamanan publik di panggung politik Vietnam, kewenangan sebenarnya dipegang pejabat setingkat menteri," kata Giang. 

Meski demikian, jabatan presiden juga dipandang sebagai batu loncatan untuk jabatan ketua partai. 

Salah satu calon kuat adalah Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan dia masih berkuasa meski dua wakilnya tahun lalu digeser. 

Jika Majelis Nasional menerima pengunduran diri Thuong ini, Komite Pusat partai yang beranggotakan 160 orang akan mengadakan musyawarah khusus untuk memilih calon baru. Jabatan presiden pun akan diisi sementara oleh Wakil Presiden Vo Thi Anh Xuan. 

Majelis Nasional kemudian akan menyetujui pilihan Komite Pusat itu.

(bbn)

No more pages