Logo Bloomberg Technoz

Serba-serbi Blok Masela, Harta Karun Gas yang Bikin DPR Sangsi

Dovana Hasiana
15 March 2024 09:40

Produksi gas lepas pantai Husky-CNOOC Madura Limited. (Dok: Pemkab Sumenep)
Produksi gas lepas pantai Husky-CNOOC Madura Limited. (Dok: Pemkab Sumenep)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Lapangan Abadi di Blok Masela belakangan kembali menarik perhatian, khususnya setelah Pertamina dan Petronas muncul sebagai pemegang hak partisipasi atau participating interest (PI) yang mengakuisisi 35% saham Shell di ladang gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) tersebut. 

Adapun, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan Blok Masela bisa beroperasi atau onstream pada 2029.

“Lapangan Abadi Blok Masela diestimasikan memiliki puncak produksi  sebesar 9,5 juta ton LNG per tahun (MTPA) dan gas pipa 150 MMSCFD, serta 35.000 barel kondensat per hari (BCPD),” ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam agenda rapat dengar pendapat dengan Komisi VII, Rabu (13/3/2024). 

Apa itu Blok Masela? 

Menyitir situs resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), wilayah kerja Masela berlokasi di Laut Arafura atau 650 km dari Kepulauan Maluku dan 170 km dari Kepulauan Babar dan Tanimbar.