Logo Bloomberg Technoz

Data terbaru yang dilansir oleh Gaikindo mencatat, penjualan mobil dari dealer ke konsumen turun 10,3% pada Februari menjadi 70.291 unit. Sedangkan secara tahunan, angka penjualan juga turun 15% pada Januari-Februari ini.

Penjualan sepeda motor juga melemah, turun 3% year-on-year, menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). Sedangkan dibanding Januari lalu, penjualan pada Februari juga turun 5,73% month-to-month.

Penghasilan masyarakat semakin terkuras lonjakan harga pangan terutama beras. Rata-rata harga beras nasional, menurut Panel Harga Badan Pangan Nasional hari ini ada di Rp16.590/kg, sudah melonjak naik 40,6% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Selain harga pangan, masyarakat juga sudah menghadapi kenaikan pengeluaran karena tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang naik jadi 11% sejak April 2022 lalu. 

Hari ini Bank Indonesia akan merilis data penjualan eceran (retail sales) untuk Februari. Pada bulan pertama tahun ini, penjualan ritel masih tumbuh 3,7% secara tahunan, akan tetapi tumbuh negatif (terkontraksi) secara bulanan sebesar 1%.

Lapangan Kerja Sempit

Merunut lagi lebih detil hasil Survei Konsumen, terlihat bahwa semua kelompok pengeluaran menilai lapangan kerja di Indonesia saat ini sulit didapatkan. Hal itu terutama dirasakan oleh masyarakat dengan pendidikan terakhir sarjana dan pascasarjana.

Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja kalangan terdidik itu anjlok masing-masing 21 poin dan 37,7 poin pada Februari. Kalangan berpendidikan terakhir sarjana  keluar sebagai yang yang paling pesimistis terhadap ketersediaan lapangan kerja ke depan dengan indeks ekspektasi menurun 9,3 poin.

Keterpurukan kondisi keuangan masyarakat saat ini, yang terutama terlihat di kelompok pengeluaran menengah, kemungkinan masih akan berlanjut dengan lonjakan harga kebutuhan pokok yang masih belum jinak ditambah rencana pembatasan konsumsi BBM bersubsidi dalam waktu dekat.

Belum lagi ditambah wacana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang akan mempengaruhi kenaikan harga barang dan jasa. "Kelas menengah sudah dihantam harga beras, suku bunga tinggi, sulitnya cari kerja masih ditambah penyesuaian tarif PPN 12%," kata Head of Research Group dan Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudistira.

Tidak mengherankan bila Indeks Keyakinan Konsumen di hampir semua kelas pengeluaran masih tercatat turun terutama kelompok menengah berpengeluaran Rp4,1 juta-Rp5 juta di mana indeksnya turun 6,1 poin. 

(rui/aji)

No more pages