Logo Bloomberg Technoz

Namun, Rachmat mengatakan, hal itu tidak menjadi masalah lantaran Indonesia membutuhkan agar EV bisa diproduksi di Indonedia, dibeli oleh masyarakat Indonesia, dan pabriknya menggunakan tenaga kerja lokal. 

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Iwan Suryana menjelaskan pihaknya telah menerima permohonan dari PT National Assemblers dari India yang merupakan pemegang merek mobil Citroën.

“Kami sudah menerima 1 permohonan dari PT National Assemblers berasal dari India tetapi dia pemegang merek mobil Eropa Citroën,” ujar Iwan. 

(dov/wdh)

No more pages