Alexandra Harris, Steve Matthews dan Craig Torres - Bloomberg News
Bloomberg, Tiga pejabat Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) mengatakan laju penurunan suku bunga akan bergantung pada data ekonomi yang masuk. Hal ini menunjukkan bahwa langkah menuju penurunan biaya pinjaman mungkin terlihat berbeda dibandingkan dengan siklus penurunan suku bunga sebelumnya.
Gubernur The Fed Boston, Susan Collins, dan John Williams dari New York, mengatakan bahwa penurunan suku bunga pertama The Fed kemungkinan akan terjadi "pada akhir tahun ini." Sementara Raphael Bostic dari Atlanta mengatakan bahwa saat ini ia memperkirakan penurunan terjadi sekitar musim panas. Namun, para pembuat kebijakan tersebut juga memberikan beberapa pandangan tentang bagaimana The Fed akan menilai waktu penurunan suku bunga di masa depan.
"Sehubungan dengan penurunan suku bunga dan kecepatannya, itu harus didorong oleh kondisi ekonomi, serta inflasi," kata Williams kepada wartawan pada hari Rabu (28/2). Dia menambahkan bahwa di masa lalu, para pejabat telah menerapkan pola rutin. "Ini tidak akan didasarkan pada kalender, dan tidak akan pada jadwal tetap tertentu, tetapi berfokus pada data."
Para pembuat kebijakan telah berulang kali mengatakan bahwa mereka ingin melihat lebih banyak bukti bahwa inflasi benar-benar berada di jalur penurunan sebelum menurunkan suku bunga. Terutama mengingat angka harga konsumen yang lebih tinggi dari perkiraan yang dirilis awal bulan ini. Namun, komentar tersebut menunjukkan bahwa para pejabat juga akan mengandalkan data ekonomi untuk mendorong kecepatan laju pemangkasan tersebut.
"Kami selalu mengatakan bahwa kami akan bergantung pada data," kata Bostic pada hari Rabu. "Data akan menjadi panduan yang memberi tahu kita seberapa banyak, seberapa cepat, atau kapan kita harus benar-benar mengubah kebijakan kita."
Di masa lalu, The Fed biasanya menurunkan suku bunga dengan cepat, seringkali sebagai respons terhadap resesi. Kali ini, fundamental ekonomi terlihat jauh berbeda.
Konsumen terus berbelanja meskipun biaya pinjaman lebih tinggi. Tingkat pengangguran tetap bertahan di posisi terendah secara historis di 3,7%. Angka tersebut hampir sama dengan saat bank sentral mulai menaikkan suku bunga pada Maret 2022.
Meskipun beberapa pembuat kebijakan - termasuk Bostic - mengatakan mereka memperkirakan inflasi akan terus turun ke target bank sentral sebesar 2%, mereka memperkirakan jalan menuju target tersebut akan bergelombang dari bulan ke bulan. Para pejabat akan mendapatkan gambaran terbaru tentang inflasi pada hari Kamis dengan dirilisnya indeks harga belanja personal (PCE).
"Saya masih melihat tanda-tanda yang menunjukkan bahwa menuju target inflasi 2% tidak akan menjadi perjalanan yang cepat," kata Bostic. "Selama kita akan sampai di sana dan kita tidak melihat hal-hal buruk terjadi, saya merasa nyaman untuk bersabar."
(bbn)