Logo Bloomberg Technoz

Ribuan Dokter Mogok Kerja Sepekan, Korsel Ancam akan Beri Sanksi

News
27 February 2024 20:20

Demo para dokter di Seoul, Korea Selatan. (Fotografer: Jean Chung/Bloomberg)
Demo para dokter di Seoul, Korea Selatan. (Fotografer: Jean Chung/Bloomberg)

Shinhye Kang dan Jon Herskovitz - Bloomberg News

Bloomberg, Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol meminta para dokter untuk mengakhiri mogok kerja yang dilakukan sebagai protes terhadap rencana pemerintah menambah kursi di sekolah kedokteran. Ia menyatakan aksi tersebut mengancam nyawa warga, dan pemerintah tidak akan tunduk pada tekanan.

Pemerintah Korea Selatan juga berencana menyelidiki dampak yang disebabkan oleh mogok kerja ribuan calon dokter pada sistem perawatan kesehatan. Aksi ini telah menyebabkan pembatalan operasi dan penolakan pasien di ruang gawat darurat. Pemerintahan Yoon memberi tenggat waktu kepada para calon dokter hingga Kamis untuk mengakhiri mogok kerja agar tindak mendapat sanksi.

"Tindakan yang mengancam kehidupan dan keselamatan warga serta menjadikan kesehatan dan nyawa mereka sebagai sandera tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun," kata Yoon dalam rapat pemerintah pada hari Selasa.

Sekitar 9.000 dari sekitar 13.000 calon dokter di negara itu telah mogok kerja. Aksi tersebut memasuki minggu kedua sebagai bentuk protes terhadap rencana pemerintah untuk menambah 2.000 kursi di sekolah kedokteran dari kursi yang sudah disediakan saat ini sebanyak 3.058. Langkah ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan dokter yang tergolong paling akut di negara maju.