Logo Bloomberg Technoz

Ini Alasan Defisit APBN 2024 Diproyeksi Bengkak Jadi 2,8%

Azura Yumna Ramadani Purnama
26 February 2024 20:00

Menko Ekonomi Airlangga di Kantornya. (Dok: Azura/Bloomberg Technoz)
Menko Ekonomi Airlangga di Kantornya. (Dok: Azura/Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekonomi) Airlangga Hartarto mengungkap, prospek defisit Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) 2024 mencapai 2,8% dari yang ditargetkan 2,28 dari produk domestik bruto (PDB).

“Defisit tahun ini yang direncanakan dalam APBN (2024) 2,29% atau 2,3%, tetapi outlooknya 2,8%,” ungkap Airlangga di kantornya saat ditemui oleh awak media, Senin (26/2/2024).

Airlangga mengatakan, defisit APBN 2024 yang lebih tinggi disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, penambahan subsidi pupuk yang anggarannya mencapai Rp14 triliun menjadi salah satu penyebab peningkatan defisit tersebut.

Ia menjelaskan, penambahan subsidi tersebut dilakukan karena RI membutuhkan pupuk sesuai jumlah tahunan seperti yang sudah ditetapkan.

Airlangga menjabarkan, biasanya RI membutuhkan 8-7 ton pupuk. Namun saat ini, ketersediaan pupuk yang tersedia baru sebesar 5,7 ton yang senilai Rp26 triliun.