Logo Bloomberg Technoz

Beban Rakyat Kian Berat: Beras Mahal, Tarif Tol & BBM Naik

Redaksi
26 February 2024 15:35

Suasana di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta Timur, Senin(12/2/2024). (Bloomberg Technoz/Dovana Hasiana)
Suasana di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta Timur, Senin(12/2/2024). (Bloomberg Technoz/Dovana Hasiana)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tuntutan pengeluaran untuk menutup kebutuhan hidup pada tahun terakhir era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), semakin berat. Usai Pemilu dan Pilpres 14 Februari digelar, sejumlah komoditas penting yang bisa mempengaruhi hidup orang banyak, terlihat merangkak naik dan bisa menekan daya beli masyarakat semakin tergerus.

Masyarakat Indonesia bukan hanya menghadapi lonjakan harga beras yang makin mencekik. Tarif tol di beberapa jalur utama juga akan naik dalam waktu dekat, bisa mempengaruhi biaya logistik yang dapat berdampak pada harga barang dan jasa.

Pada saat yang sama, pemerintah juga menimbang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi mulai bulan depan setelah menahan harganya bulan ini mengantisipasi jadwal pemilu.

Dengan daya beli masyarakat yang sudah banyak tergerus sepanjang tahun lalu terutama akibat lonjakan harga pangan, ketiadaan peluang mengerek pendapatan melalui penciptaan lapangan kerja yang memadai, dipastikan akan menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat pada tahun terakhir era pemerintahan Jokowi.

Harga beras sejauh ini sudah melonjak 7,7% sejak awal tahun, melanjutkan kenaikan sepanjang 2023 yang telah mencapai 14%. Meski operasi pasar sudah dilakukan, harga beras nyatanya masih belum jinak di mana beras medium saat ini masih mahal di kisaran Rp15.850/kilogram.