Logo Bloomberg Technoz

Cindy mengungkapkan tren penguatan umumnya mulai satu bulan sebelum Ramadan dan akan berakhir saat mendekati Hari Raya Idul Fitri. "Bisa jadi saat mendekati hari raya lebaran investor melakukan aksi profit taking terlebih dahulu dan hasilnya digunakan untuk liburan bersama keluarga," ungkapnya. 

Di sisi lain, dua sektor saham yaitu properti dan perumahan, serta consumer cyclical diprediksi melemah selama bulan puasa. Menurutnya, investor cenderung mengurangi saham pada kedua sektor tersebut karena dinilai kurang relevan dengan momentum.

"Jika melihat Ramadan tahun lalu, selama satu bulan, 9 dari 11 sektor mengalami kenaikan dan hanya dua sektor yang melemah yaitu sektor properti dan real estate serta sektor consumer cyclical," kata Cindy.

"Saham-saham yang melemah bisa jadi saham-saham yang memang kurang relevan dengan sentiment momentum Ramadan sehingga investor atau trader agak mengurangi posisi pada saham-saham tersebut," Cindy menegaskan.

Meskipun demikian, jika emiten-emiten di kedua sektor tersebut melaporkan kinerja keuangan yang baik, maka dapat menjadi sentimen positif.  "Saat ini masih banyak emiten yang belum melaporkan kinerja full year 2022 sehingga jika mereka melaporkan kinerja yang baik akan menjadikan itu sentimen positif. Belum lagi, aksi bagi-bagi dividen juga akan menambah sentimen positif," tutupnya.

(tar/wep)

No more pages