Logo Bloomberg Technoz

Valuta Asia Kompak Menguat, Rupiah Ikut Melenggang Perkasa

Tim Riset Bloomberg Technoz
13 February 2024 09:15

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot dalam pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (13/2/2024), sehari sebelum Pemilu dan Pilpres digelar, cenderung optimistis.

Rupiah dibuka menguat tipis 0,17% ke kisaran Rp15.567/US$, di tengah penantian pasar atas data inflasi AS yang akan dirilis nanti malam. Rupiah bergerak menguat pagi ini, terkuat kedua setelah won Korea Selatan yang naik nilainya 0,22%. Di belakang rupiah, baht Thailand berhasil membukukan penguatan 0,15%, disusul oleh peso Filipina yang juga menguat 0,11%.

Mayoritas mata uang Asia masih bergerak kuat pagi ini di tengah penguatan dolar AS tadi malam yang berlanjut pagi ini di pasar Asia.

Optimisme mata uang Asia ini cukup di luar dugaan setelah dalam pernyataan terakhir di publik, dua pejabat Federal Reserve (The Fed) melontarkan nada sedikit hawkish dengan menunggu disinflasi berlangsung lebih luas di banyak sektor sebelum memutuskan memulai penurunan bunga.

Tekanan jual juga masih berlanjut di pasar surat utang baik global maupun domestik. Lelang Surat Utang Negara yang digelar kemarin membukukan penurunan permintaan masuk hingga 28%. Investor terlihat masih berupaya mengurangi eksposur di aset-aset rupiah jelang Pemilu dan Pilpres yang digelar esok hari.