Logo Bloomberg Technoz

Asing Mulai Hengkang Antisipasi Pemilu, Rupiah Makin Terpuruk

Ruisa Khoiriyah
06 February 2024 16:41

Rupiah Tahun Emisi 2022 (Dok. Bank Indonesia)
Rupiah Tahun Emisi 2022 (Dok. Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah tidak berhasil melawan tekanan pasar pada perdagangan di pasar spot hari ini, Selasa (6/2/2024) dan terperosok di jajaran tiga valuta yang melemah di tengah tren penguatan mayoritas mata uang Asia.

Rupiah spot ditutup melemah ke Rp15.730/US$, menjadi satu dari tiga mata uang Asia yang dikalahkan dolar Amerika Serikat (AS) hari ini. Sementara kurs tengah Bank Indonesia, JISDOR, ditutup melemah di Rp15.734/US$.

Mayoritas mata uang Asia berhasil menguatkendati sentimen pasar cenderung bearish menyusul rilis data ekonomi AS yang kuat dan pernyataan hawkish para pejabat Federal Reserve (The Fed) yang memicu aksi jual di pasar global sejak awal pekan. Peluang penurunan bunga The Fed semakin terkikis dan mundur sampai Juni nanti. Meski begitu, indeks dolar AS yang menguat sejak pagi tadi akhirnya ditutup melemah di pasar Asia hari ini. 

Namun, rupiah gagal mencuri peluang penguatan dengan tekanan jual masih terlihat terutama di pasar surat utang. Sedang di pasar saham, pemodal asing mulai banyak melepas posisi sebagai antisipasi semakin dekat jadwal Pemilu dan Pilpres 2024 yang tinggal hitungan hari.

"Pasar telah menaikkan premi risiko lebih tinggi untuk Indonesia. Kami menyadari potensi sumber ketidakpastian yang berasal dari perselisihan panas terkait hasil pemilu dalam persaingan ketat, putaran kedua pemilu dan pembentukan kabinet setelah presiden baru terpilih," kata Llyod Chan, analis mata uang senior di MUFG Bank, seperti dilansir Bloomberg News.