Logo Bloomberg Technoz

Asuransi Tanggung Rp 1.557,4 Triliun Akibat Bencana

Hidayat Setiaji
10 January 2023 06:02

Ilustrasi Bencana Alam (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Bencana Alam (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Industri asuransi tengah dihadapkan pada tantangan berat. Cuaca ekstrem kini membuat kerugian yang bisa mencapai US$ 100 miliar setiap tahunnya.

Nilai US$ 100 miliar setara dengan Rp 1.557,4 triliun dengan asumsi US$ 1 sama dengan Rp 15.574 seperti kurs acuan Bank Indonesia (BI) periode 9 Januari 2023.

Tahun lalu, kerugian akibat bencana alam menyentuh US$ 120 miliar (Rp 1.868,88 triliun), kebanyakan akibat faktor cuaca. Dari jumlah tersebut, sekitar separuh disumbangkan oleh Badai Ian yang menghantam Florida (Amerika Serikat/AS) pada September. Data ini dikutip dari catatan Munich Re. 

Jika menghitung kerugian yang tidak diasuransikan, maka jumlahnya bisa lebih tinggi lagi yakni US$ 270 miliar (Rp 4.204,98 triliun).

“Tidak disangkal lagi bahwa perubahan iklim menyebabkan lebih banyak kerugian akibat bencana alam. Kerugian yang diasuransikan mencapai lebih dari US$ 100 miliar adalah sebuah normal yang baru (new normal),” kata Ernst Rauch, Chief Climate Scientist di Munich Re.

Artikel Terkait