Logo Bloomberg Technoz

"Sulit untuk menjadi terlalu bearish" dengan ketahanan ekonomi seperti itu, ungkap Bret Kenwell di eToro. Larry Tentarelli di Blue Chip Daily Trend Report melihat data-data tersebut sebagai "tanda yang sangat bullish bagi perekonomian". Dia menambahkan, "kami adalah pembeli pada setiap kelemahan jangka pendek di saham."

"Sama seperti banyak orang yang terkejut dengan resesi yang tidak pernah muncul pada 2023, selalu ada kemungkinan bahwa satu tahun lagi akan berlalu tanpa resesi," kata Chris Zaccarelli di Independent Advisor Alliance.

Stocks Climb on Bullish Economic Signals. (Sumber: Bloomberg)

Nonfarm payroll melonjak 353.000 pada bulan lalu setelah revisi ke atas untuk dua bulan sebelumnya. Tingkat pengangguran bertahan di 3,7%. Upah per jam meningkat dari bulan sebelumnya, yang merupakan peningkatan terbesar sejak Maret 2022. Data terpisah menunjukkan sentimen konsumen AS meningkat tajam.

Meskipun data-data ekonomi yang kuat terus menjadi pertanda baik bagi perusahan-perusahaan AS, data tersebut hanya memperkuat keyakinan bahwa Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akan menunda penurunan suku bunga.

"Menurut saya kita bisa secara resmi mengucapkan selamat tinggal pada pemotongan suku bunga di bulan Maret, dan kemungkinan besar di bulan Mei," kata Alex McGrath dari NorthEnd Private Wealth.

Gubernur The Fed bagian Kansas Michelle Bowman mengatakan dia memperkirakan inflasi akan turun lebih lanjut dengan suku bunga yang dipertahankan pada tingkat saat ini. Namun, dia mengatakan masih terlalu dini bagi para pejabat untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga.

Kotak swap yang mengacu pada tanggal pertemuan The Fed bulan Maret mengurangi separuh kemungkinan suku bunga seperempat poin menjadi sekitar 15%. Sementara kontrak bulan Mei tidak lagi sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga, yang telah terjadi selama lebih dari sebulan.

"Penurunan suku bunga Maret sekarang tampaknya semakin tidak mungkin," kata Jason Pride di Glenmede. "Jalur yang lebih mungkin terjadi adalah 2-3 pemotongan tahun ini dimulai sekitar musim panas."

Rate Cut Pricing Pushed Out After Jobs Report. (Sumber: Bloomberg)

Seema Shah di Principal Asset Management mengatakan pasar tenaga kerja bukan hanya kuat di bulan Januari. Ternyata bulan-bulan sebelumnya lebih kuat dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Kenaikan kejutan dramatis terhadap pertumbuhan lapangan kerja dan upah berarti pemotongan suku bunga Maret tidak boleh dilakukan sekarang, dan penurunan suku bunga pada Mei juga sekarang berpotensi ditunda," katanya.

Menyusul keputusan The Fed pada Rabu, Gubernur Jerome Powell mengatakan pemotongan suku bunga tidak mungkin terjadi pada pertemuan berikutnya di bulan Maret. Powell akan muncul di 60 Minutes CBS News pada Minggu (4/2) untuk membahas risiko inflasi, perkiraan penurunan suku bunga, dan sistem perbankan serta topik-topik lainnya.

Tiffany Wilding di Pacific Investment Management Co mengatakan penolakan Powell terhadap kesiapan The Fed untuk menurunkan suku bunga pada Maret kini terlihat "tepat waktu".

Bagi Richard Flynn dari Charles Schwab, angka-angka yang dirilis pada Jumat mungkin merupakan faktor lain yang menunda penurunan suku bunga pertama The Fed menjelang musim panas. Namun jika ekonomi mempertahankan kekuatannya, mungkin penundaan bukan hal yang buruk.

"Mengapa terburu-buru?" dia bertanya.

Bond Yields Surge as Traders Dial Back Fed Bets. (Sumber: Bloomberg)

Penguatan pasar masih berada di tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bergesernya ekspektasi terhadap prospek The Fed "tidak dapat mematahkan momentum," kata Mark Hackett dari Nationwide.

"Investor yang masih menunggu mulai menyerah, yang ketika dibarengi dengan kembalinya pembelian kembali saham setelah musim laporan keuangan, akan menjadi penarik bagi pasar," kata Hackett.

Ekuitas menguat pada Jumat, dipimpin oleh resli megacaps yang telah mendorong lonjakan pasar dari bawah.

Meta, yang kembali mengejutkan pemegang saham dengan laporan keuangan impresif, melonjak 20% ke rekor tertinggi. Lonjakan tersebut menambah US$197 miliar ke kapitalisasi pasarnya, menjadi penambahan nilai terbesar dalam satu sesi. Angka tersebut melampaui kenaikan US$190 miliar yang diraih Apple Inc dan Amazon.com Inc pada 2022.

Top 10 Biggest Single-Day Market Cap Gains. (Sumber: Bloomberg)

Peningkatan yang terjadi pada saham-saham teknologi ini mengingatkan kembali pada era dot-com,. Michael Hartnett dari Bank of America Corp mengatakan hal ini mencerminkan asumsi bahwa ekonomi akan tetap kuat meskipun kebijakan moneter semakin ketat.

Dia mencatat bahwa 75% investor memperkirakan skenario "soft landing" dan 20% investor memperkirakan skenario "no-landing". Namun, meskipun soft landing seharusnya mendukung berbagai macam ekuitas, Magnificent Seven menyumbang 45% dari return S&P 500 di Januari. Hal ini mencerminkan "kecenderungan ke arah no-landing atau bubble," katanya.

Dalam berita perusahaan lainnya, Apple Inc berhasil mengurangi penurunan sahamnya karena investor tidak lagi terlalu fokus pada kemerosotan bisnisnya di China. Exxon Mobil Corp dan Chevron Corp melampaui perkiraan pendapatan karena produksi minyak yang lebih besar dari perkiraan ladang serpih membantu mengurangi dampak dari melemahnya harga minyak mentah. Sejumlah bank regional pulih setelah terpuruk selama 2 hari.

(bbn)

No more pages