Logo Bloomberg Technoz

Dekati Rp15.800/US$, Rupiah Terlemah Kedua di Asia

Hidayat Setiaji
01 February 2024 09:15

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada awal perdagangan hari ini. Pernyataan dari bos bank sentral AS Federal Reserve jadi ‘obat kuat’ bagi mata uang Negeri Paman Sam, yang berjaya di Asia.

Pada Kamis (1/2/2024) pukul 09:09 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 15.795 di perdagangan pasar spot. Rupiah melemah 0,13% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Tidak hanya rupiah, berbagai mata uang utama Asia pun melemah. Yuan China, dolar Taiwan, ringgit Malaysia, melemah masing-masing 0,02%, 0,36%, dan 0,04%. Jadi, rupiah sejauh ini jadi mata uang terlemah kedua di Benua Kuning, hanya lebih baik dari dolar Taiwan.

Gerak mata uang Asia hari ini sepertinya akan dipengaruhi oleh hasil rapat The Fed. Dini hari tadi waktu Indonesia, Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan rekan sepakat untuk mempertahankan suku bunga acuan di 5,25-5,5%. Keputusan ini diambil secara aklamasi, sepakat bulat, tidak ada dissenting opinion.

Dalam konferensi pers usai rapat, Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell menyebut bahwa  penurunan suku bunga acuan tahun ini bukan sesuatu yang mustahil. Setelah Federal Funds Rate sudah mencapai puncak, jalan satu-satunya memang turun.